Ifonti.com, JAKARTA — Dinamika perombakan kabinet atau reshuffle Kabinet Merah Putih secara signifikan membebani laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG). Keputusan pergantian sejumlah menteri ini langsung menjadi sorotan utama bagi para pelaku pasar modal.
Berdasarkan data yang dihimpun dari Bursa Efek Indonesia (BEI), IHSG tercatat ditutup melemah tajam 1,28% ke level 7.766,85 pada perdagangan Senin (8/9/2025). Penurunan ini terjadi setelah indeks komposit tersebut sempat mengakhiri sesi I perdagangan awal pekan dengan penguatan sebesar 0,6% menuju level 7.913, diiringi transaksi sebesar Rp8,8 triliun. Namun, optimisme penguatan itu seketika berbalik arah, menyusul pengumuman pergantian beberapa menteri di Kabinet Merah Putih yang dipimpin oleh Presiden Prabowo Subianto.
Pada hari yang sama, investor asing juga mencatatkan aksi jual bersih atau net sell senilai Rp526,17 miliar, sehingga akumulasi net sell investor asing sejak awal tahun telah mencapai angka Rp55,65 triliun, mencerminkan kehati-hatian pasar terhadap perubahan politik.
IHSG Berisiko Lanjutkan Koreksi, Investor Bakal Cermati Kebijakan Menteri Baru
Menyikapi perkembangan ini, Head of Research Phintraco Sekuritas, Valdy Kurniawan, menyampaikan bahwa pelaku pasar akan mencermati dengan saksama arah kebijakan yang akan ditempuh oleh para menteri baru. “Investor diperkirakan akan mencermati kebijakan apa yang akan ditempuh oleh pejabat baru, apakah sesuai dengan harapan pasar dan berdampak positif terhadap ekonomi,” ujar Valdy dalam publikasi riset hariannya, Senin (8/9/2025).
Pada hari yang sama, Presiden Prabowo Subianto secara resmi melantik empat menteri dan satu wakil menteri baru yang mengisi Kabinet Merah Putih, dalam sebuah upacara di Istana Negara, Jakarta. Pelantikan pejabat baru ini dilaksanakan berdasarkan Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor 86/P Tahun 2025, yang mengatur tentang Pemberhentian dan Pengangkatan Menteri serta Wakil Menteri Negara Kabinet Merah Putih periode 2024–2029.
Melalui keputusan penting tersebut, Prabowo memberhentikan Budi Gunawan dari jabatan Menteri Koordinator Bidang Politik dan Keamanan. Selain itu, Ario Bimo Nandito Ariotedjo juga diberhentikan dari posisinya sebagai Menteri Pemuda dan Olahraga. Sejumlah nama baru pun resmi bergabung dengan kabinet. Purbaya Yudhi Sadewa ditunjuk sebagai Menteri Keuangan, menggantikan posisi yang sebelumnya diisi oleh Sri Mulyani. Sementara itu, Mukhtaruddin dipercaya untuk mengisi posisi Menteri Perlindungan Pekerja Migran. Selanjutnya, Ferry Joko Juliantono dilantik sebagai Menteri Koperasi. Di kementerian baru, Mochammad Irfan Yusuf ditetapkan sebagai Menteri Haji dan Umrah, dengan Dahnil Anzar mendampingi sebagai Wakil Menteri.
Belum Setahun Jadi Presiden, Prabowo Sudah Dua Kali Reshuffle Kabinet Merah Putih
Senior Market Analyst Mirae Asset Sekuritas Indonesia, M. Nafan Aji Gusta, menganalisis bahwa reshuffle Sri Mulyani adalah pemicu utama investor melakukan aksi jual besar-besaran, yang membuat IHSG seketika ambles dari posisi 7.900 pada pukul 15.28 WIB ke 7.766. Padahal, sebelum kabar reshuffle ini bergulir, IHSG mampu bertahan di zona hijau sejak pembukaan pasar. “Dinamika pergantian Sri Mulyani dari jabatan Menteri Keuangan membuat pasar melakukan aksi jual,” tegas Nafan kepada Bisnis, Senin (8/9/2025).
Padahal, pada penutupan sesi I, IHSG masih kokoh di zona hijau, menguat 0,58% ke level 7.912,95 dan menunjukkan tren positif, diikuti transaksi yang mencapai Rp8,8 triliun. Nafan menegaskan bahwa dalam perombakan kabinet kali ini, sentimen terkuat yang paling menggerakkan pasar saham adalah posisi Menteri Keuangan, jauh lebih dominan dibandingkan dengan empat menteri lainnya yang juga dirombak oleh Presiden Prabowo. “Dinamika pergantian Sri Mulyani dari jabatan Menteri Keuangan secara langsung menyebabkan IHSG terperosok ke zona merah dari posisi positif,” pungkasnya.
Hubungan erat antara nama Sri Mulyani dengan pergerakan pasar saham juga pernah terlihat pada perdagangan Selasa, 18 Maret 2025. Saat itu, IHSG pada sesi I perdagangan sempat ambrol 6,12% hingga memicu trading halt, sebelum akhirnya ditutup turun 3,84% ke level 6.223,38.
Beda Arah Saham Rokok GGRM Cs dan IHSG Merespons Reshuffle Sri Mulyani
Head of Research Kiwoom Sekuritas, Liza Camelia Suryanata, sebelumnya menilai bahwa ada sejumlah sentimen yang menyertai anjloknya IHSG. Salah satu pendorong signifikan jebloknya IHSG adalah isu mundurnya menteri penting di Kabinet Merah Putih. Pada saat itu, santer beredar kabar bahwa Menteri Keuangan Sri Mulyani bakal mundur dari jabatannya. Namun, Istana Kepresidenan kala itu menepis kabar tersebut, dan menyebut informasi yang beredar di media sosial merupakan hoaks.
“Status saat ini masih highly speculative, menimbang market sentimen yang tengah bergulir membuat market nervous, salah satunya rumor mundurnya dua menteri penting di dalam Kabinet Merah Putih,” ujar Liza, Selasa (18/3/2025).
Disclaimer: berita ini tidak bertujuan mengajak membeli atau menjual saham. Keputusan investasi sepenuhnya ada di tangan pembaca. Bisnis.com tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan investasi pembaca.