Saham Emiten Sri Prakash Lohia Indo-Rama (INDR) Melejit 15,38%

Ifonti.com JAKARTA — Saham PT Indo-Rama Synthetics Tbk. (INDR), emiten yang terafiliasi dengan konglomerat Sri Prakash Lohia, menunjukkan performa gemilang pada perdagangan Selasa, 12 Agustus 2025. Harga saham INDR melompat tinggi, menarik perhatian investor di tengah dinamika pasar.

Data dari Bursa Efek Indonesia (BEI) mencatat bahwa saham INDR melejit signifikan, bertambah 360 poin atau setara 15,38%, hingga mencapai level Rp2.700 per saham pada penutupan sesi I perdagangan. Pergerakan saham INDR pada sesi tersebut sangat dinamis, dengan rentang harga dari Rp2.360 hingga Rp2.720. Aktivitas perdagangan saham INDR juga terpantau cukup aktif, membukukan volume 1.270 lot dengan total nilai transaksi mencapai Rp332,52 juta.

Kenaikan saham INDR ini selaras dengan tren positif Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) yang juga menunjukkan penguatan. Pada jeda siang, IHSG berhasil naik 139,8 poin atau 1,84%, bertengger di posisi 7.745,72, mencerminkan sentimen positif pasar secara umum.

Penguatan saham INDR tidak sendirian; sejumlah emiten lain juga mencatat kenaikan signifikan. Di antaranya adalah PT PP Presisi Tbk. (PPRE) yang meroket 34,18%, PT Cipta Sarana Medika Tbk. (DKHH) yang melonjak 29,49%, PT Impack Pratama Industri Tbk. (IMPC) dengan kenaikan tajam 25%, serta PT Multipolar Technology Tbk. (MLPT) yang melompat 19,96%, menandakan optimisme investor di beberapa sektor.

Meskipun menunjukkan lonjakan impresif pada perdagangan hari ini, perlu dicatat bahwa kinerja saham INDR secara keseluruhan masih menghadapi koreksi. Dari posisi Rp2.770 pada akhir tahun 2024, saham ini tercatat masih terkoreksi tipis 2,52%, menunjukkan bahwa kenaikan hari ini belum sepenuhnya mengembalikan kerugian sebelumnya.

Beralih ke kinerja keuangan, PT Indo-Rama Synthetics Tbk. (INDR), sebagai emiten di sektor tekstil milik Sri Prakash Lohia, melaporkan penurunan pendapatan pada semester I tahun 2025. Pendapatan perusahaan tercatat sebesar US$366,63 juta, angka ini lebih rendah 11,55% dibandingkan US$414,52 juta yang dibukukan pada paruh pertama tahun 2024. Penurunan ini mengindikasikan tantangan operasional yang dihadapi perusahaan.

Secara geografis, kontribusi pendapatan Indo-Rama Synthetics didominasi oleh pasar domestik Indonesia sebesar US$154,59 juta, diikuti oleh pasar Asia lainnya dengan US$143,03 juta. Sementara itu, wilayah Amerika Utara menyumbang US$25,98 juta, Eropa US$9,66 juta, Amerika Selatan US$13,54 juta, dan negara-negara lain berkontribusi US$19,82 juta. Diversifikasi geografis ini menunjukkan jangkauan pasar yang luas bagi perusahaan.

Meskipun demikian, di tengah penurunan pendapatan, INDR berhasil mencatat sedikit perbaikan dalam hal kerugian bersih. Pada semester I/2025, perusahaan membukukan rugi periode berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk sebesar US$9,6 juta. Angka ini sedikit lebih rendah dibandingkan rugi bersih US$9,67 juta pada periode yang sama tahun 2024, menunjukkan adanya upaya efisiensi atau kondisi yang sedikit membaik dalam menekan kerugian.

Disclaimer: berita ini tidak bertujuan mengajak membeli atau menjual saham. Keputusan investasi sepenuhnya ada di tangan pembaca. Bisnis.com tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan investasi pembaca.