
Ifonti.com , JAKARTA — Kehadiran Badan Pengelola Investasi (BPI) Danantara Indonesia diyakini Asosiasi Emiten Indonesia (AEI) akan menjawab kebutuhan mendesak pasar modal, terutama dalam hal peningkatan likuiditas.
Direktur Eksekutif AEI Gilman Pradana menyatakan pasar akan merespons positif meskipun kabar ini belum resmi. Menurutnya, jika Danantara benar-benar masuk, langkah tersebut akan membawa likuiditas baru ke pasar modal.
“Cuma kalau kami di komunitas dan di pasar modal tentunya, kami sangat senang kalau Danantara memang membawa likuiditas,” pungkas Gilman dalam acara BIG Conference 2025, Senin (8/12/2025).
: Danantara Siap Panaskan Mesin Ekonomi 2026
Menurutnya, Danantara dapat memainkan banyak peran krusial di pasar modal. Potensi perannya mencakup menjadi jangkar untuk proses initial public offering (IPO), berperan sebagai stabilisasi pasar untuk meredam volatilitas, hingga bertindak sebagai liquidity provider atau penyedia likuiditas.
Di samping itu, potensi masuknya Danantara dinilai akan selaras dan memperkuat upaya regulator yang sudah ada untuk meningkatkan likuiditas.
: : Danantara Dorong Partisipasi Swasta Melalui Model Investasi Co-Investment
Saat ini, Gilman menuturkan terdapat beberapa inisiatif regulasi yang sedang berjalan, seperti rencana kenaikan aturan free float dan penerapan regulasi liquidity provider yang sudah mulai berjalan. Ada juga aturan terkait investasi institusi yang masih digodok guna meningkatkan porsinya di pasar modal.
Gilang menyimpulkan bahwa kehadiran Danantara dapat memberikan dorongan signifikan bagi semua inisiatif itu, termasuk dalam pengembangan produk baru.
: : Danantara Gaspol Agenda Prabowo, Ini Prioritasnya
“Tentunya ini akan bisa di-boost juga kalau Danantara masuk. Ada juga yang terkait mungkin aturan yang terkait pengembangan produk baru,” ucapnya.
Analyst Infovesta Kapital Advisori Ekky Topan menilai bahwa kehadiran Danantara sebagai penyedia likuiditas institusional dapat membantu menjaga keseimbangan antara permintaan dan penawaran di pasar, khususnya pada saham-saham unggulan yang pergerakannya saat ini relatif stagnan.
“Hal ini akan membuat spread harga lebih sempit, mengurangi volatilitas, dan menciptakan pasar yang lebih efisien sehingga memberi kenyamanan lebih besar bagi investor,” ucap Ekky saat dihubungi Bisnis beberapa waktu lalu.
Menurutnya, langkah itu akan berdampak positif terhadap persepsi dan sentimen pelaku pasar. Masuknya Danantara ke pasar saham secara aktif juga dinilai menjadi jangkar kepercayaan bagi investor, baik ritel maupun institusi.
Di samping itu, inisiatif Danantara dapat memperdalam pasar modal dan menjadi katalis untuk menarik arus modal asing dalam jangka menengah.
“Langkah ini positif bagi pendalaman pasar modal Indonesia dan bisa menjadi katalis penting untuk menarik capital inflow dalam jangka menengah, terutama di tengah kondisi makro dan fiskal yang sedang dalam transisi,” tuturnya.
________
Disclaimer: Berita ini tidak bertujuan mengajak membeli atau menjual saham. Keputusan investasi sepenuhnya ada di tangan pembaca. Bisnis.com tidak bertanggung jawab atas kerugian atau keuntungan yang timbul dari keputusan investasi pembaca.