Demo Buruh 28 Agustus: IHSG Sideways? Cek Peluang Saham PGAS, TLKM!

Ifonti.com , JAKARTA — Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) diproyeksikan bergerak cenderung sideways dengan potensi penguatan pada perdagangan hari ini, Kamis (28/8/2025). Sentimen pasar domestik akan diwarnai oleh rencana aksi demonstrasi buruh di berbagai titik di Tanah Air.

Pada perdagangan sebelumnya, indeks komposit berhasil ditutup menguat 0,38%, mencapai level 7.936,18. Kinerja positif ini didorong oleh kenaikan signifikan pada saham-saham sektor industri, sementara sektor teknologi menjadi penekan utama yang menyumbang koreksi terbesar bagi IHSG.

Fanny Suherman, Head of Retail Research BNI Sekuritas, menyoroti bahwa penguatan IHSG kemarin terjadi di tengah tekanan jual bersih investor asing (net sell) senilai Rp141 miliar. Saham-saham yang paling banyak dilepas oleh investor asing meliputi BBCA, BMRI, TLKM, ADRO, dan AMMN.

Melihat kondisi tersebut, BNI Sekuritas memperkirakan IHSG berpotensi bergerak sideways hari ini dalam rentang 7.900–7.970. Lebih lanjut, level support IHSG diestimasi berada di 7.850–7.900, dengan level resistance pada 7.970–8.000. Untuk mengoptimalkan peluang trading, BNI Sekuritas merekomendasikan sejumlah saham menarik untuk dicermati, di antaranya BBRI, DEWA, TLKM, PGAS, PNLF, dan FILM.

Rekomendasi Saham dan Pergerakan IHSG Hari Ini, Kamis 28 Agustus 2025

Secara lebih spesifik, saham PGAS mendapatkan rekomendasi speculative buy dari BNI Sekuritas. Investor disarankan untuk membeli di area Rp1.650-Rp1.665, dengan batas kerugian (cutloss) di bawah Rp1.650. Target jual jangka pendek (short term) ditetapkan pada Rp1.675-Rp1.700. Senada dengan itu, saham TLKM juga direkomendasikan speculative buy, dengan area beli di Rp3.130-Rp3.170, cutloss di bawah Rp3.100, dan target jual jangka pendek pada Rp3.200-Rp3.250.

Di sisi lain, Tim Analis BRI Danareksa Sekuritas memproyeksikan IHSG akan bergerak dengan level support 7.802 dan resistance 8.000 pada perdagangan hari ini. Secara teknikal, mereka melihat peluang IHSG untuk menguji level resistance di area 8.000. Sementara itu, pasar global dan domestik akan menyoroti rilis data penting dari Amerika Serikat, seperti PDB, Core PCE, dan klaim pengangguran, yang akan menjadi acuan arah kebijakan suku bunga The Fed pada bulan September mendatang.

Untuk strategi investasi hari ini, BRI Danareksa Sekuritas menimbang opsi beli terhadap saham-saham pilihan seperti HRUM, INTP, dan MBMA. Target harga untuk saham HRUM ditetapkan pada Rp985-Rp1.030, INTP di Rp7.200-Rp7.500, dan MBMA di Rp464-Rp480 per saham.

Melengkapi dinamika pasar, pada hari yang sama, aksi unjuk rasa oleh kelompok buruh dijadwalkan akan berlangsung di beberapa titik strategis, termasuk Gedung DPR RI dan depan Istana Negara, yang dapat menjadi salah satu faktor penentu sentimen pasar domestik.

Disclaimer: berita ini tidak bertujuan mengajak membeli atau menjual saham. Keputusan investasi sepenuhnya ada di tangan pembaca. Bisnis.com tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan investasi pembaca.

Ringkasan

IHSG diproyeksikan bergerak sideways dengan potensi penguatan pada 28 Agustus 2025, di tengah sentimen demonstrasi buruh. Pada perdagangan sebelumnya, IHSG menguat 0,38% ke level 7.936,18, meskipun terjadi net sell oleh investor asing sebesar Rp141 miliar. BNI Sekuritas merekomendasikan saham BBRI, DEWA, TLKM, PGAS, PNLF, dan FILM untuk dicermati.

Secara spesifik, PGAS dan TLKM mendapatkan rekomendasi speculative buy dari BNI Sekuritas dengan target harga tertentu dan cutloss yang disarankan. Sementara itu, BRI Danareksa Sekuritas memproyeksikan IHSG dengan support di 7.802 dan resistance di 8.000, serta merekomendasikan HRUM, INTP, dan MBMA. Pasar juga akan mencermati data ekonomi AS yang dapat mempengaruhi kebijakan suku bunga The Fed.