Ifonti.com, JAKARTA — Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) tampil perkasa pada penutupan sesi I perdagangan hari ini, Selasa (8/5/2025). Sentimen positif ini datang setelah Badan Pusat Statistik (BPS) merilis data pertumbuhan ekonomi Indonesia yang melesat 5,12% secara tahunan (year-on-year/YoY) pada kuartal II/2025. Kabar gembira ini langsung disambut optimisme pasar, terlihat dari kompaknya penguatan saham-saham perbankan raksasa seperti BMRI, BBRI, dan BBCA yang menghijau di zona positif.
Kiprah IHSG pada sesi I perdagangan tercatat menguat signifikan sebesar 0,96%, atau setara 71,96 poin, mencapai level 7.536,61. Sepanjang paruh pertama hari ini, pergerakan indeks berada dalam rentang 7.463 hingga 7.541. Aktivitas perdagangan juga menunjukkan gairah tinggi dengan total 15,8 miliar saham berpindah tangan, membukukan nilai transaksi mencapai Rp10,2 triliun.
Meluasnya sentimen positif pasar tercermin dari komposisi saham yang bergerak. Sebanyak 281 saham berhasil menguat, sementara 317 saham melemah, dan 199 saham terpantau bergerak stagnan. Keperkasaan IHSG ini turut mengerek kapitalisasi pasar mencapai angka fantastis Rp13.539 triliun.
Penguatan IHSG pada sesi pertama ini tak lepas dari peran sentral saham-saham perbankan big caps yang menjadi lokomotif penggerak indeks. PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. (BMRI) melaju 2,6% ke level Rp4.740, diikuti PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. (BBRI) yang menguat 1,35% menjadi Rp3.760, serta PT Bank Central Asia Tbk. (BBCA) yang naik 2,11% ke level Rp8.450 per lembar. Selain trio bank jumbo, beberapa emiten lain juga menunjukkan kinerja positif. Di antaranya adalah PT Chandra Daya Investasi Tbk. (CDIA) yang melambung 5,59% ke level Rp1.890 dan saham PT Indokripto Koin Semesta Tbk. (COIN) yang meroket 23% hingga menyentuh Rp1.230 per saham. Tak ketinggalan, saham CUAN juga naik 1,06% ke level Rp1.430 dan saham ANTM menguat 2,06% ke level Rp2.970 per saham.
Laporan yang dirilis Badan Pusat Statistik (BPS) menjadi pemicu utama optimisme pasar. Moh. Edy Mahmud, Deputi Bidang Neraca dan Analisis Statistik BPS, menjelaskan bahwa Produk Domestik Bruto (PDB) Indonesia atas dasar harga berlaku pada kuartal II/2025 mencapai Rp5.947 triliun. Sementara itu, PDB atas harga konstan tercatat sebesar Rp3.396,3 triliun.
“Sehingga pertumbuhan ekonomi Indonesia pada triwulan 2/2025 bila dibandingkan dengan triwulan 2/2024 atau secara YoY tumbuh sebesar 5,12%,” tegas Moh. Edy Mahmud dalam konferensi pers di Gedung BPS, Jakarta, Selasa (5/8/2025). Angka pertumbuhan ini bukan hanya impresif, tetapi juga berhasil melampaui ekspektasi banyak analis sebelumnya.
Berdasarkan konsensus yang dihimpun Bloomberg dari 30 ekonom dan lembaga, median proyeksi PDB untuk periode tiga bulan kedua 2025 berada di angka 4,8% (YoY). Bahkan, estimasi tertinggi sekalipun hanya mencapai 5%, sementara yang terendah berada di 4,6%. Dengan demikian, capaian 5,12% jelas menempatkan pertumbuhan ekonomi Indonesia di atas rata-rata perkiraan. Proyeksi pertumbuhan tertinggi 5% sebelumnya diperkirakan oleh Gareth Leather dari Capital Economics, Ltd. dan Enrico Tanuwidjaja dari PT Bank UOB Indonesia. Di sisi lain, proyeksi terendah diramalkan oleh Moody’s Analytics Singapore, Jeemin Bang, serta Fakhrul Fulvian dari Trimegah Sekuritas, yang hanya memproyeksikan pertumbuhan 4,65%.