IHSG Hari Ini Senin, 1 September: Menko Airlangga Ungkap Fakta Kondisi Keuangan RI Saat Indeks Anjlok

Ifonti.com JAKARTA – Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) membuka perdagangan hari ini, Senin (1/9/2025), di zona merah dengan koreksi tajam 3,31%. Meskipun demikian, tekanan jual berhasil diredam pada sesi awal, dengan IHSG menunjukkan pemulihan parsial dan memperkecil kerugian menjadi -2,16% pada pukul 10.50 WIB.

Menanggapi volatilitas pasar ini, Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto segera menegaskan bahwa secara fundamental, ekonomi Indonesia memiliki ketahanan yang sangat solid. “Pada kuartal kedua, pertumbuhan ekonomi kita mencatat angka impresif 5,12% secara tahunan (YoY), didukung oleh indikator utama seperti indeks PMI yang telah kembali di atas level 50, yaitu 51,5. Angka ini menandakan ekspansi kuat dalam output dan permintaan baru, setelah pada Juli sebelumnya berada di 49,2,” jelas Airlangga dalam konferensi pers di Gedung Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Senin (1/9/2025).

: Daftar Lengkap 65 BUMN di Indonesia dan Asetnya, PLN Melewati Pertamina

Airlangga juga menyoroti bahwa, meskipun IHSG sempat ditutup melemah pada perdagangan sebelumnya, kinerja indeks dalam sepekan terakhir tergolong cukup baik. Hal ini terbukti dengan pencapaian rekor tertinggi sepanjang masa (all time high/ATH) di level 7.926 pada penutupan pasar 25 Agustus 2025. Di sisi lain, nilai tukar rupiah menunjukkan stabilitas relatif di angka Rp16.490 per dolar AS, meskipun terjadi depresiasi sebesar 2,35% sejak awal tahun.

: : Harga Emas Hari Ini Senin, 1 September di Pasar Spot Saat Ketidakpastian Tinggi

U.S. DOLLAR / INDONESIAN RUPIAH – TradingView

Lebih lanjut, Airlangga memastikan bahwa neraca perdagangan Indonesia secara konsisten mencatatkan surplus. Kekuatan konsumsi domestik juga tetap menjadi penopang utama, tercermin dari tingginya mobilitas masyarakat. Untuk mempertahankan daya beli, pemerintah juga aktif memberikan stimulus, seperti program diskon belanja 17% pada kuartal IV menjelang perayaan Natal dan Tahun Baru.

Di sektor investasi, impor barang modal mencatat pertumbuhan yang sangat kuat, mencapai 32,5% pada kuartal II/2025. Kondisi ini, sejalan dengan peningkatan indeks PMI, diyakini Airlangga akan menjaga momentum ekspansi industri pada kuartal III tahun ini. Selain itu, geliat ekonomi daerah juga terpantau positif, dengan perputaran uang dan transaksi di berbagai provinsi yang menunjukkan tingkat pertumbuhan serta aktivitas ekonomi spasial yang tinggi.

: : Harga Emas Antam Hari Ini Senin, 1 September Turun jadi Rp1,03 Juta per Gram

“Terkait dengan situasi terkini, dengan fundamental ekonomi yang begitu solid, pemerintah meyakini dampak dari dinamika sosial politik yang tengah terjadi terhadap perekonomian akan bersifat jangka pendek. Pemerintah berkomitmen untuk terus mendorong optimisme, baik untuk jangka menengah maupun jangka panjang,” pungkas Airlangga. Memang, pasar saat ini tengah merespons kondisi stabilitas sosial politik di dalam negeri. Pada perdagangan terakhir Jumat (29/8/2025), kapitalisasi pasar saham Indonesia menguap hingga Rp195 triliun, menyusul eskalasi demonstrasi di Jakarta dan sejumlah kota lainnya. Akibatnya, IHSG ditutup anjlok 1,53% ke level 7.830,49, menjadikan total kapitalisasi pasar modal Indonesia sebesar Rp14.182 triliun.

Dalam perdagangan tersebut, investor asing tercatat melakukan pembelian senilai Rp6,3 triliun dan penjualan sebesar Rp7,42 triliun. Ini menghasilkan aksi jual bersih (net sell) asing senilai Rp1,12 triliun. Kondisi ini turut memperlebar total net sell asing dari pasar modal Indonesia sepanjang tahun berjalan menjadi Rp50,94 triliun.

Pada perdagangan Jumat itu, beberapa saham blue-chip menjadi penekan utama IHSG. Saham BCA (BBCA) memimpin penurunan dengan melemah 3%, mengurangi nilai indeks sebanyak 17,84 poin. Disusul oleh BBRI (-2,17%), BREN (-2,96%), TLKM (-1,57%), dan TPIA (-2,37%). Selain itu, sejumlah saham lain juga berkontribusi pada pelemahan indeks, termasuk BRPT (-3,1%), BMRI (-0,84%), EMTK (-6,54%), ASII (-1,35%), dan BBNI (-1,79%).

Disclaimer: berita ini tidak bertujuan mengajak membeli atau menjual saham. Keputusan investasi sepenuhnya ada di tangan pembaca. Bisnis.com tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan investasi pembaca.