Sentimen Suku Bunga BI Menekan IHSG, Cek Rekomendasi Saham INET, RATU & BRPT

Ifonti.com , JAKARTA – Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) diperkirakan akan bergerak melemah pada perdagangan Senin, 17 November 2025. Sentimen pasar hari ini akan terfokus pada keputusan penting Bank Indonesia (BI) terkait suku bunga acuan, yang berpotensi memengaruhi arah pasar modal. Sejalan dengan kondisi tersebut, sejumlah saham seperti INET, RATU, dan BRPT mencuat sebagai rekomendasi menarik dari para analis.

Pada penutupan perdagangan pekan lalu, IHSG tercatat melemah tipis 0,02%, mengakhiri sesi di level 8.370,44. Memasuki pekan ini, sorotan utama investor tertuju pada langkah Bank Indonesia dalam merespons tekanan pelemahan rupiah yang kini berada di kisaran Rp16.700, serta dampak dari berakhirnya isu government shutdown di Amerika Serikat yang menjadi sentimen global.

Analis Teknikal BRI Danareksa Sekuritas, Reza Diofanda, pada Senin (17/11/2025) menjelaskan, secara teknikal, IHSG berpotensi menguji area support krusial di rentang 8.315–8.355. “Dalam pekan ini, pasar akan fokus pada proyeksi keputusan suku bunga BI di tengah pelemahan rupiah ke Rp16.700, serta sentimen global pasca berakhirnya government shutdown AS,” ujar Reza.

: IHSG Berpeluang Menguat ke 8.539, MNC Sekuritas Rekomendasikan ESSA hingga WINS

Di tengah prediksi pergerakan IHSG yang cenderung melemah, BRI Danareksa turut merilis beberapa rekomendasi saham pilihan untuk perdagangan hari ini. Salah satunya adalah saham PT Sinergi Inti Andalan Prima Tbk. (INET), yang direkomendasikan untuk buy. Analis menetapkan target harga pada level Rp535–Rp565, dengan titik stoploss yang diwaspadai di bawah Rp480 per lembar.

Secara teknikal, analis menilai bahwa selama harga saham INET mampu bertahan di atas level stoploss, potensi penguatan menuju level resistance Rp535–Rp565 sangat terbuka. “Pergerakan harga saham INET dalam chart 1 jam membentuk pola double bottom. Akumulasi berdasarkan broker summary dan peningkatan volume, serta selama berada di atas neckline Rp480, INET berpotensi untuk menguat menuju level resistance selanjutnya pada Rp535–Rp565,” imbuh Reza.

: Rekomendasi Saham dan Pergerakan IHSG Hari Ini, Senin 17 November 2025

Selain INET, saham PT Raharja Energi Cepu Tbk. (RATU) juga menjadi perhatian. Saham ini dinilai baru saja menembus level resistance Rp9.825–Rp9.950 per lembar, didukung oleh akumulasi yang cukup besar dari investor asing maupun domestik. Selama RATU mampu bertahan di atas level resistance yang baru saja ditembus, terdapat potensi kenaikan harga hingga resistance baru pada level Rp10.300–Rp10.525. Sementara itu, stoploss untuk saham RATU ditetapkan pada area kurang dari Rp9.800 per lembar.

: IHSG Diprediksi Masih Bertenaga Besok (17/11), Pantau Saham HRTA, ESSA, hingga SSMS

Rekomendasi buy juga diberikan untuk saham PT Barito Pacific Tbk. (BRPT), dengan target harga Rp3.940–Rp4.280. Analis melihat bahwa secara teknikal, jika BRPT berhasil bertahan di atas level Rp3.650–Rp3.670, potensi penguatan lanjutan sangat mungkin terjadi. Titik stoploss untuk saham BRPT berada pada area kurang dari Rp3.600. “Pergerakan saham BRPT membentuk pola ascending triangle dengan neckline di level Rp3.650–Rp3.670. Selama berada di atas level tersebut, maka BRPT mempunyai potensi untuk menuju level resistance di Rp3.940–Rp4.280,” jelas Reza.

Namun, tidak semua saham direkomendasikan untuk dibeli. Analis justru memberikan rekomendasi sell terhadap saham PT Triputra Agro Persada Tbk. (TAPG). Hal ini didasari oleh pola teknikal descending triangle yang terbentuk, dengan neckline di level Rp1.720 per lembar. Diperkirakan, TAPG akan menguji level support di Rp1.500 per lembar, yang sekaligus menjadi titik stoploss bagi saham ini.

_______

Disclaimer: berita ini tidak bertujuan mengajak membeli atau menjual saham. Keputusan investasi sepenuhnya ada di tangan pembaca. Bisnis.com tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan investasi pembaca.