Ifonti.com, JAKARTA – Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) diproyeksikan menghadapi tekanan signifikan pada perdagangan hari ini, Kamis (25/9/2025), seiring dengan pelemahan nilai tukar rupiah. Kendati demikian, di tengah tantangan pasar tersebut, para analis telah merilis sejumlah rekomendasi saham menarik, termasuk BUMI, NCKL, dan DKFT.
Menurut Tim Riset BRI Danareksa Sekuritas, IHSG menutup perdagangan kemarin dengan kenaikan tipis, parkir di level 8.126. Meskipun demikian, pasar mencatat net foreign sell sebesar Rp714 miliar. Secara teknikal, pergerakan IHSG masih menunjukkan tren bullish, meskipun ada indikasi aksi profit taking pada beberapa saham yang telah mengalami kenaikan substantial.
“IHSG berpotensi tertekan oleh pelemahan rupiah yang kini kian mendekati level krusial Rp16.700 per dolar AS,” ungkap para analis BRI Danareksa Sekuritas dalam laporan riset mereka, Kamis (25/9/2025).
Pada penutupan perdagangan terakhir, rupiah tercatat berada di posisi Rp16.684,50 per dolar AS. Untuk hari ini, analis memproyeksikan nilai tukar rupiah akan kembali bergerak melemah, diperkirakan akan ditutup dalam rentang Rp16.680–Rp16.730 per dolar AS.
Menyikapi fluktuasi pasar, BRI Danareksa Sekuritas secara spesifik merekomendasikan saham PT Bumi Resources Tbk. (BUMI). Dengan target harga antara Rp164 hingga Rp174, analisis teknikal menunjukkan bahwa pergerakan harga saham BUMI telah membentuk pola cup and handle yang mengisyaratkan potensi pembalikan arah.
Untuk para investor, rekomendasi beli saham BUMI berada pada kisaran level Rp140–Rp146, dengan batas stop loss yang disarankan kurang dari Rp132. “Selama harga tetap di atas level support kuat di Rp134–Rp141, harga saham BUMI diproyeksikan akan terus bergerak menuju level resistance yang ditetapkan, yaitu di rentang Rp164–Rp174,” jelas analis BRI Danareksa.
Tidak hanya BUMI, analis juga merekomendasikan saham PT Trimegah Bangun Persada Tbk. (NCKL). NCKL memiliki target harga Rp1.230–Rp1.280. Saat ini, saham NCKL terlihat tengah berupaya menguji level resistance terdekat di Rp1.150. Keberhasilan menembus level ini akan membuka jalan bagi NCKL untuk melaju ke target harga yang telah ditetapkan, yang sekaligus akan berperan sebagai resistance berikutnya.
Rekomendasi beli untuk saham NCKL adalah pada level di atas Rp1.150 per lembar, dengan batas stop loss yang ketat di area kurang dari Rp1.120.
Sebagai pilihan terakhir untuk rekomendasi beli, analis menunjuk saham PT Central Omega Resources Tbk. (DKFT). Dengan target harga Rp780–Rp845, DKFT dinilai baru saja menunjukkan rebound meyakinkan dari level support di Rp660–Rp693. Potensi pergerakan saham DKFT selanjutnya adalah menuju level resistance terdekat di kisaran Rp780–Rp845.
Berbeda dengan rekomendasi beli, analis justru menyarankan sell untuk saham PT Mitra Adiperkasa Tbk. (MAPI). Pertimbangan utama adalah pergerakan harga MAPI yang cenderung sideways, menunjukkan kurangnya momentum positif. Untuk MAPI, stop loss direkomendasikan pada level Rp1.090.
“Dalam beberapa sesi perdagangan terakhir, saham MAPI terpantau melemah, didorong oleh tekanan jual yang signifikan. Kondisi ini mengindikasikan bahwa MAPI berpotensi melanjutkan pelemahan hingga mencapai level support terdekatnya di Rp1.090,” demikian pungkas analis.
: : Sekuritas Beberkan ‘Institusi Lokal’ jadi Bahan Bakar IHSG Capai ATH saat Asing Jual Bersih
: : IHSG Terbang 14,76% Sejak Awal Tahun, Pasar Saham RI Juara Dua se-Asia
Disclaimer: berita ini tidak bertujuan mengajak membeli atau menjual saham. Keputusan investasi sepenuhnya ada di tangan pembaca. Bisnis.com tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan investasi pembaca.