Ifonti.com, JAKARTA — Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) terpantau terjun bebas ke zona merah pada penutupan sesi I perdagangan hari ini, Jumat (17/10/2025). Tekanan signifikan datang dari anjloknya saham-saham emiten konglomerat besar yang membebani kinerja bursa saham domestik.
Berdasarkan data yang dihimpun oleh RTI Business, IHSG anjlok tajam 180,46 poin atau setara dengan pelemahan 2,22%, memposisikan indeks di level 7.944,28 pada jeda siang. Sepanjang paruh pertama perdagangan, indeks komposit bergerak dinamis dalam rentang 7.936,72 hingga 8.140,59, mencerminkan volatilitas pasar yang tinggi.
Kondisi pasar mencatatkan dominasi sentimen negatif, di mana sebanyak 571 saham mengalami koreksi, jauh melampaui 118 saham yang menguat. Sementara itu, 115 saham lainnya terpantau stagnan. Pelemahan ini sebagian besar didorong oleh kinerja buruk saham-saham dari kelompok konglomerat terkemuka yang menjadi pemberat utama indeks.
Jajaran emiten yang berafiliasi dengan Prajogo Pangestu menunjukkan penurunan signifikan. Saham PT Barito Pacific Tbk. (BRPT) terkoreksi 7,89%, diikuti oleh PT Chandra Daya Investasi Tbk. (CDIA) yang merosot 7,49%. Tak ketinggalan, PT Petrindo Jaya Kreasi Tbk. (CUAN) mencatatkan penurunan drastis hingga 9,66%, PT Petrosea Tbk. (PTRO) melemah 5,36%, dan PT Barito Renewables Energy Tbk. (BREN) juga terkoreksi 4,85%.
Sentimen negatif juga menimpa saham emiten afiliasi Hashim Djojohadikusumo, PT Solusi Sinergi Digital Tbk. (WIFI), yang merosot 9,57%. Lebih lanjut, saham-saham milik konglomerat Haji Isam turut melanjutkan pelemahan. PT Pradiksi Gunatama Tbk. (PGUN) bahkan menyentuh batas auto reject bawah (ARB) dengan anjlok 14,99%, bersamaan dengan PT Jhonlin Agro Raya Tbk. (JARR) yang tergelincir 14,85%.
Di tengah tekanan jual yang melanda pasar, beberapa saham mampu menunjukkan perlawanan dan mencatatkan penguatan. Di antaranya adalah PT Bank Central Asia Tbk. (BBCA) yang naik 1,37%, PT Aneka Tambang Tbk. (ANTM) menguat 1,17%, dan PT Archi Indonesia Tbk. (ARCI) yang meningkat 1,7%.
Mengomentari pergerakan IHSG, Tim Analis MNC Sekuritas mengindikasikan bahwa indeks saat ini berada di awal gelombang (2) dari gelombang [3] pada label hitam. Kondisi ini menunjukkan bahwa IHSG masih rentan melanjutkan koreksinya, berpotensi menguji kembali level 7.720-7.937 sekaligus menutup area gap yang terbentuk. Meski demikian, ada pula potensi lanjutan penguatan untuk menguji area resistensi 8.154–8.200.
Untuk perdagangan hari ini, IHSG diestimasi akan bergerak dalam rentang support di level 8.051 dan 7.913, serta level resistance di 8.169 dan 8.250. Berdasarkan analisis ini, MNC Sekuritas merekomendasikan strategi buy on weakness untuk saham BRIS, BUMI, dan PANI, serta speculative buy untuk saham INKP.
Disclaimer: berita ini tidak bertujuan mengajak membeli atau menjual saham. Keputusan investasi sepenuhnya ada di tangan pembaca. Bisnis.com tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan investasi pembaca.