
Ifonti.com JAKARTA — Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) dibuka naik ke level 8.607,04 pada perdagangan hari ini, Rabu (24/12/2025). Sejumlah saham dengan transaksi tinggi seperti PT Bank Central Asia Tbk. (BBCA) hingga PT Vale Indonesia Tbk. (INCO) menguat.
Berdasarkan data Bursa Efek Indonesia (BEI), IHSG dibuka di posisi 8.597,39 pada perdagangan hari ini. IHSG menguat 0,26% menuju ke posisi 8.607,04 pada pukul 09.05 WIB. Tak berapa lama kemudian, IHSG tergelincir ke zona merah dengan pelemahan 0,02% menjadi 8.583,35.
Pada awal perdagangan, IHSG bergerak di rentang terbawah 8.591,57 dan tertinggi 8.611,63. Adapun, kapitalisasi pasar alias market cap saat pembukaan mencapai Rp15.741 triliun.
Pada pembukaan perdagangan hari ini, deretan saham dengan nilai transaksi saham tinggi di pasar dibuka kinclong. Harga saham BBCA misalnya menguat 0,31%.
: Rekomendasi Saham dan Pergerakan IHSG Hari Ini, Selasa 23 Desember 2025
Selain itu, saham PT Sarana Mitra Luas Tbk. (SMIL) naik 5,71%, PT PP Tbk. (PTPP) menguat 11,67%, dan PT Vale Indonesia Tbk. (INCO) naik 1,7%.
Pada perdagangan sebelumnya, Selasa (23/12/2025), IHSG ditutup melemah sebesar 0,71% ke level 8.584,78.
Tim Riset Phintraco Sekuritas menilai secara teknikal, IHSG kembali ditutup di bawah level MA5 dan MA20, yang mengindikasikan kehilangan momentum kenaikan dalam jangka pendek. Namun koreksi IHSG masih relatif sehat selama bertahan di atas level MA50 di sekitar level 8.418.
Stochastic RSI berada di area oversold, namun histogram negatif MACD melebar. Sehingga diperkirakan IHSG berpotensi bergerak sideways di kisaran support 8.500-8.525 dan resistance 8.650-8.680.
Terdapat sejumlah sentimen yang menyertai pergerakan IHSG. Dari AS, investor akan menantikan data intial jobless claims pekan lalu yang diperkirakan sedikit meningkat menjadi 226.000 orang dari pekan sebelumnya 224.000 orang.
Sementara itu Pemerintah AS akan menaikkan tarif impor semikonduktor dari China pada Juni 2027, dengan tarif yang akan ditentukan setidaknya sebulan sebelumnya.
Disclaimer: berita ini tidak bertujuan mengajak membeli atau menjual saham. Keputusan investasi sepenuhnya ada di tangan pembaca. Bisnis.com tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan investasi pembaca.