IHSG Menguat? Rekomendasi Saham BBCA, BBTN, dan Lainnya Minggu Depan

JAKARTA – Pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada penutupan perdagangan Jumat (19/9/2025) menunjukkan performa yang solid, berhasil menguat 0,53% untuk mencapai level 8.051. Kenaikan signifikan ini tidak terlepas dari optimisme investor asing yang tercermin dari derasnya arus masuk dana, dengan nilai net buy asing mencapai angka fantastis Rp2,86 triliun.

Melihat performa positif ini, M. Nafan Aji Gusta, seorang Senior Market Analyst Mirae Asset Sekuritas, memproyeksikan bahwa IHSG masih memiliki potensi untuk melanjutkan tren penguatan hingga akhir tahun 2025. Proyeksi optimis ini selaras dengan arah kebijakan moneter yang semakin longgar, mendorong rekomendasinya terhadap sejumlah saham bank unggulan, termasuk BBCA, BBNI, BBRI, dan BBTN, untuk dicermati oleh para investor.

Nafan menjelaskan dalam risetnya yang dikutip pada Sabtu (20/9/2025) bahwa Bank Indonesia, dalam upaya memacu pertumbuhan ekonomi yang lebih tinggi, secara konsisten telah menerapkan kebijakan pelonggaran moneter. Sejak awal tahun 2025, BI telah memangkas BI-Rate sebanyak lima kali, dengan total penurunan mencapai 125 basis poin (bps).

Tren penurunan BI-Rate ini, menurut Nafan, diperkirakan akan berlanjut sepanjang tahun 2025. Faktor pendorongnya adalah stabilitas inflasi dan nilai tukar rupiah yang terjaga, serta ekspektasi pasar yang kuat terhadap kondisi makroekonomi domestik yang solid dan kondusif, menciptakan lingkungan yang mendukung kebijakan moneter akomodatif.

Secara teknikal, analisis Nafan berdasarkan grafik rotasi mingguan menunjukkan bahwa saham sektor consumer siklikal dan properti berpotensi menjadi motor penggerak pertumbuhan dalam waktu dekat. Sementara itu, untuk prospek jangka panjang, saham sektor consumer non-siklikal dan saham sektor finansial diproyeksikan akan mengalami perbaikan kinerja yang signifikan.

Di antara sektor-sektor tersebut, indeks IDXFINANCE per Jumat (19/9/2025) tercatat ditutup menguat tipis 0,01% ke level 1.458,44. Ini menunjukkan performa yang cukup solid dengan pertumbuhan kumulatif mencapai 4,73% sejak awal tahun.

Menjelang akhir tahun 2025, beberapa saham bank yang sangat direkomendasikan untuk dicermati adalah PT Bank Central Asia Tbk. (BBCA). Mirae Asset Sekuritas menetapkan target harga pertama untuk BBCA di Rp8.100, target harga kedua di Rp8.250, dan target harga ketiga yang ambisius di level Rp11.550. Pada penutupan Jumat (19/9/2025), BBCA berhasil menguat 1,30% mencapai Rp7.800, didorong oleh aktivitas net buy asing sebesar Rp67,54 miliar.

Baca juga: BRPT, DSSA, hingga TLKM Jadi Pendorong IHSG Tembus Rekor 8.051

Selanjutnya, PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk. (BBNI) juga menjadi pilihan rekomendasi Mirae Asset Sekuritas, dengan target harga pertama di Rp4.470, target harga kedua di Rp4.580, dan target harga ketiga di Rp5.000. Namun, pada perdagangan Jumat, BBNI justru mengalami penurunan 1,61% ke level Rp4.270, diiringi oleh aksi net sell asing sebesar Rp86,21 miliar.

Baca juga: Saham Emiten Prajogo Pangestu (BRPT, CDIA) Paling Ramai Diburu Investor Kala IHSG Cetak Rekor 8.051

Tak ketinggalan, PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. (BBRI) direkomendasikan Nafan dengan target harga pertama di Rp4.030, target harga kedua di Rp4.220, dan target harga ketiga di Rp4.730. Meski harga sahamnya stagnan di Rp4.250 pada perdagangan Jumat, emiten bank plat merah ini mencatat net buy asing yang masif sebesar Rp257,73 miliar, menunjukkan kepercayaan investor luar negeri.

Rekomendasi lain dari Mirae Asset adalah PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk. (BBTN), dengan target harga pertama di Rp1.405 dan target harga kedua di Rp1.610. Saham BBTN pada Jumat berhasil menguat 0,75% menuju Rp1.335, juga diiringi oleh net buy asing sebesar Rp17,29 miliar.

Selain itu, PT Bank CIMB Niaga Tbk. (BNGA) turut masuk dalam daftar rekomendasi, dengan target harga pertama Rp1.755, target harga kedua Rp1.795, dan target harga ketiga Rp1.945. Namun, BNGA ditutup melemah 0,87% ke Rp1.705 pada perdagangan Jumat, dengan net sell asing mencapai Rp90,03 juta.

Terakhir, PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. (BMRI) juga direkomendasikan dengan target harga pertama di Rp4.530, target harga kedua di Rp4.760, dan target harga ketiga di Rp6.300. Pada perdagangan Jumat, BMRI mengalami penurunan 0,90% dan ditutup di Rp4.380. Saham ini juga mencatat net sell asing yang signifikan, mencapai Rp347,76 miliar.

Disclaimer: berita ini tidak bertujuan mengajak membeli atau menjual saham. Keputusan investasi sepenuhnya ada di tangan pembaca. Bisnis.com tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan investasi pembaca.

Ringkasan

IHSG ditutup menguat 0,53% pada level 8.051 dengan net buy asing mencapai Rp2,86 triliun. Senior Market Analyst Mirae Asset Sekuritas, M. Nafan Aji Gusta, memproyeksikan potensi penguatan IHSG berlanjut didukung kebijakan moneter yang longgar, terutama setelah Bank Indonesia menurunkan BI-Rate sebanyak lima kali sejak awal tahun 2025.

Nafan merekomendasikan saham-saham bank seperti BBCA, BBNI, BBRI, dan BBTN. Secara teknikal, sektor consumer siklikal dan properti berpotensi menjadi penggerak pertumbuhan jangka pendek, sementara sektor consumer non-siklikal dan finansial diproyeksikan membaik dalam jangka panjang. Mirae Asset memberikan target harga untuk masing-masing saham yang direkomendasikan.