IHSG pekan Natal lengang, kapitalisasi menguap jadi Rp15.603 triliun

Ifonti.com , JAKARTA — Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) tercatat ditutup melemah 0,83% pada level 8.537,91 pada periode 22—24 Desember 2025. Sementara itu, rata-rata nilai transaksi harian (RNTH) juga turun 30,91% selama tiga hari perdagangan.

Sekretaris Perusahaan Bursa Efek Indonesia (BEI) Kautsar Primadi Nurahmad mengatakan IHSG selama sepekan ditutup mengalami penurunan 0,83% pada posisi 8.537,91 dari 8.609,55 pada pekan sebelumnya.

Penurunan juga terjadi pada kapitalisasi pasar Bursa sebesar 1,17% menjadi Rp15.603 triliun dari Rp15.788 triliun pada pekan sebelumnya.

: Tanpa Keajaiban Natal, IHSG Jelang Libur Panjang (24/12) Ditekan Saham Konglomerat

“Rata-rata frekuensi transaksi harian mengalami perubahan [penurunan] yaitu sebesar 2,23% menjadi 2,74 juta kali transaksi, dari 2,80 juta kali transaksi pada pekan lalu,” kata Kautsar, Rabu (24/12/2025).

Rata-rata nilai transaksi harian (RTNH) Bursa Efek Indonesia pekan ini mengalami penurunan sebesar 30,91% menjadi Rp23,7 triliun dari Rp34,3 triliun pada penutupan pekan lalu.

: : Harga Emas Antam Hari Natal 25 Desember 2025 di Pegadaian

Kemudian, rata-rata volume transaksi harian Bursa pada pekan ini juga lebih lengang dengan penurunan sebesar 18,44% menjadi 38,34 miliar saham dari 47 miliar saham pada penutupan pekan lalu.

: : Kalender Libur Bursa Efek Indonesia (BEI) Desember 2025, Intip Sisa Hari Perdagangan Saham

IHSG- TradingView

Adapun investor asing pada Rabu (24/12/2025) mencatatkan nilai beli bersih sebesar Rp2,45 triliun dan sepanjang 2025 investor asing mencatatkan jual bersih sebesar Rp18,36 triliun.

Sebelumnya, Equity Analyst PT Indo Premier Sekuritas David Kurniawan menuturkan pihaknya masih optimistis IHSG mampu menyentuh level 9.000 pada akhir tahun 2025.

David menegaskan IHSG bisa menyentuh level 9.000 apabila ada belanja pemerintah dan kebijakan fiskal yang signifikan, ada pelonggaran moneter yang berlanjut, pemulihan kondisi global dan stabilitas makro, re-rating valuasi dan perbaikan kinerja korporasi serta peningkatan minat investor.

Disclaimer: berita ini tidak bertujuan mengajak membeli atau menjual saham. Keputusan investasi sepenuhnya ada di tangan pembaca. Bisnis.com tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan investasi pembaca.