IHSG Menanti Keputusan BI Rate, Saham BBCA, BBRI, BMRI Menanjak

Ifonti.com JAKARTA — Pasar modal Indonesia kembali diwarnai gejolak. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) menunjukkan pergerakan fluktuatif pada perdagangan pagi hari ini, Rabu (22/10/2025), seiring dengan menanti keputusan krusial terkait BI Rate. Di tengah ketidakpastian ini, deretan saham bank jumbo tampil perkasa, dibuka menguat secara kompak dan menjadi penopang utama bursa.

Data dari Bursa Efek Indonesia (BEI) menunjukkan, IHSG sempat dibuka melemah 0,21% atau 17,68 poin ke level 8.220,4. Namun, tak butuh waktu lama, indeks kebanggaan bursa ini berhasil membalikkan keadaan, melesat 0,15% menuju posisi 8.250,64 pada pukul 09.02 WIB, mencerminkan volatilitas tinggi di awal sesi.

Sepanjang awal perdagangan, IHSG bergerak dalam rentang yang cukup dinamis, mencapai titik terendah di 8.205,73 dan tertinggi di 8.253,39. Sementara itu, total kapitalisasi pasar atau market cap pada pembukaan perdagangan hari ini tercatat mencapai angka fantastis Rp15.136 triliun, menandakan besarnya nilai transaksi yang berputar di pasar.

Sorotan utama tertuju pada kinerja saham-saham berkapitalisasi besar, terutama dari sektor perbankan. Pada pembukaan perdagangan, mayoritas saham bank jumbo yang dikenal sebagai pilar ekonomi Indonesia, dibuka dengan energi positif yang signifikan.

Pergerakan harga saham bank-bank besar menunjukkan penguatan yang solid: PT Bank Central Asia Tbk. (BBCA) melonjak 2,36%, diikuti oleh PT Bank Mandiri Tbk. (BMRI) yang naik 1,38%. Tak ketinggalan, PT Bank Rakyat Indonesia Tbk. (BBRI) menguat 1,33%, serta PT Bank Negara Indonesia Tbk. (BBNI) yang menanjak 1,48%, memberikan dorongan kuat bagi indeks.

Dampak positif tidak hanya terbatas pada sektor perbankan. Beberapa saham unggulan dari sektor lain juga turut unjuk gigi. PT Astra International Tbk. (ASII) mencatat kenaikan 2,5%, sementara PT Petrosea Tbk. (PTRO) turut menguat 1,82%, menambah daftar saham yang berkontribusi pada sentimen positif bursa.

: Harga Emas Antam Hari Ini Anjlok Rp177.000, Dibanderol Rp2,31 Juta per Gram

Kekuatan pasar pagi ini merupakan kelanjutan dari kinerja impresif sehari sebelumnya. Pada perdagangan Selasa (21/10/2025), IHSG berhasil ditutup menguat signifikan sebesar 1,84% di level 8.238,08, membentuk dasar yang kokoh untuk pergerakan hari ini.

Menurut analisis Tim Riset Phintraco Sekuritas, sejumlah sentimen positif turut membayangi pergerakan pasar modal. Ini meliputi ekspektasi penurunan suku bunga The Fed dan BI Rate, meredanya kekhawatiran akan kembali memanasnya perang dagang AS-China, serta proyeksi membaiknya perekonomian pada kuartal IV/2025. Sentimen-sentimen ini secara kolektif mendorong optimisme di kalangan investor.

Sebagai katalis tambahan, rencana buyback saham oleh BBCA menjadi perhatian khusus. Aksi korporasi ini dipandang sebagai sinyal positif dan menjadikan saham BBCA sebagai salah satu penopang utama IHSG sepanjang perdagangan pekan ini, menunjukkan kepercayaan manajemen terhadap valuasi perusahaan.

Fokus utama investor hari ini adalah pengumuman hasil Rapat Dewan Gubernur (RDG) Bank Indonesia (BI). Konsensus pasar memprediksi BI Rate akan diturunkan sebesar 25 basis poin, dari 4,75% menjadi 4,5%. Keputusan ini sangat dinantikan karena berpotensi memengaruhi arah kebijakan moneter dan sentimen investasi di pasar.

Selain keputusan BI Rate, data pertumbuhan kredit periode September juga akan dirilis. Angka tersebut diperkirakan sedikit melambat menjadi 7,5%, dari sebelumnya 7,56% pada Agustus 2025. Data ini akan menjadi indikator penting bagi kesehatan ekonomi secara keseluruhan.

Disclaimer: berita ini tidak bertujuan mengajak membeli atau menjual saham. Keputusan investasi sepenuhnya ada di tangan pembaca. Bisnis.com tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan investasi pembaca.