IHSG Berpotensi Lanjut Menguat Hari Ini, Cermati Saham BREN, RATU hingga SCMA

Ifonti.com, JAKARTA — Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) menunjukkan sinyal positif untuk melanjutkan penguatan pada perdagangan Selasa (26/8/2025). Optimisme ini didorong oleh aliran dana asing yang signifikan masuk ke pasar saham Indonesia pada sesi sebelumnya, memberikan dorongan kuat bagi indeks komposit.

Berdasarkan data Bursa Efek Indonesia (BEI), investor asing mencatatkan pembelian bersih atau net buy sebesar Rp731,36 miliar pada perdagangan kemarin. Namun, perlu dicatat bahwa secara kumulatif sejak awal tahun (year to date/YtD), asing masih membukukan penjualan bersih senilai Rp51,71 triliun, sebuah indikasi volatilitas dalam pergerakan modal asing di pasar domestik.

Retail Research Analyst BNI Sekuritas, Muhammad Lutfi Permana, menjelaskan bahwa sentimen positif dari masuknya dana asing ini diperkirakan mampu menjadi penopang pergerakan IHSG, meski di tengah gejolak pasar global yang masih tinggi. Dalam riset hariannya, Lutfi memproyeksikan level resisten IHSG pada perdagangan hari ini akan berada di kisaran 7.845–7.880, sementara level support di area 7.760–7.740.

IHSG berpotensi lanjut menguat, setelah adanya inflow asing yang cukup besar di perdagangan kemarin,” tegas Lutfi dalam publikasi risetnya, Selasa (26/8/2025).

Untuk mengakomodasi potensi penguatan ini, BNI Sekuritas merekomendasikan sejumlah saham pilihan. Deretan saham tersebut meliputi PT Barito Renewables Energy Tbk. (BREN), PT Petrosea Tbk. (PTRO), PT Raharja Energi Cepu Tbk. (RATU), PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk. (BBNI), PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. (BBRI), dan PT Surya Citra Media Tbk. (SCMA).

Pergerakan IHSG pada perdagangan sebelumnya, Senin (25/8/2025), ditutup menguat 0,87% ke level 7.926,91. Kenaikan signifikan ini dipicu oleh optimisme pasar global terhadap pidato Ketua The Fed Jerome Powell dalam simposium Jackson Hole, yang mengisyaratkan peluang pemangkasan suku bunga acuan. Sentimen ini menjadi pendorong utama, mengingat harapan pasar terhadap kebijakan moneter yang lebih akomodatif. Fenomena aliran dana asing yang mengguyur IHSG ini juga memunculkan kewaspadaan di kalangan investor terkait risiko sell on news, terutama menjelang bulan September.

Menyambung sentimen global, Head of Research Phintraco Sekuritas Valdy Kurniawan mengatakan investor kini tengah menantikan keputusan rapat Federal Open Market Committee (FOMC) yang dijadwalkan pada 16–17 September 2025. Pasar memproyeksikan adanya pemangkasan suku bunga sebesar 25 basis poin dalam pertemuan tersebut, sebuah langkah yang diyakini akan lebih lanjut menopang pasar saham global.

“Sentimen positif ini juga mendorong penguatan pada indeks bursa Asia. Di domestik, saham sektor properti mencatatkan penguatan terbesar dan sebaliknya saham sektor kesehatan mencatatkan pelemahan terbesar,” ungkap Valdy dalam riset hariannya. Meski demikian, Valdy menilai bahwa IHSG kemungkinan masih akan bergerak konsolidasi di rentang 7.850–7.970 pada perdagangan hari ini. Analisis teknikal menunjukkan histogram MACD tercatat melemah meski masih berada di area positif, sementara stochastic RSI berada di level pivot.

Selain dinamika domestik dan sentimen bank sentral, pelaku pasar juga akan mencermati rilis data ekonomi penting dari Amerika Serikat (AS). Data-data tersebut meliputi Durable Goods Orders Juli 2025 yang diperkirakan turun 4% secara bulanan setelah sebelumnya minus 9,3% pada Juni. Selanjutnya, indeks harga rumah S&P/Case-Shiller Juni diproyeksikan naik 2,9%, serta indeks kepercayaan konsumen Conference Board (CB Consumer Confidence) Agustus 2025 diperkirakan sedikit membaik ke level 98 dari 97,2 di Juli, memberikan gambaran lebih lanjut mengenai kesehatan ekonomi AS.

Untuk menghadapi potensi pergerakan pasar hari ini, Phintraco Sekuritas turut merekomendasikan sejumlah saham pilihan. Di antaranya adalah PT Telkom Indonesia Tbk. (TLKM), PT J Resources Asia Pasifik Tbk. (PSAB), PT Sariguna Primatirta Tbk. (CLEO), PT Jasa Marga (Persero) Tbk. (JSMR), dan PT TBS Energi Utama Tbk. (TOBA).

Disclaimer: berita ini tidak bertujuan mengajak membeli atau menjual saham. Keputusan investasi sepenuhnya ada di tangan pembaca. Bisnis.com tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan investasi pembaca.