Ifonti.com JAKARTA — Pasar saham Indonesia mencatatkan masuknya dana asing dengan deras dalam sepekan perdagangan terakhir. Sejumlah saham seperti PT Merdeka Gold Resources Tbk. (EMAS) hingga PT Bumi Resources Minerals Tbk. (BRMS) menjadi incaran investor asing.
Mengacu Bursa Efek Indonesia (BEI), data perdagangan saham selama sepekan pada periode 22—26 September 2025 ditutup mayoritas pada zona positif. Peningkatan terjadi pada rata-rata frekuensi transaksi harian selama pekan ini sebesar 15,56% menjadi 2,45 juta kali transaksi dari 2,12 juta kali transaksi pada pekan lalu.
Kemudian, peningkatan turut dialami oleh rata-rata volume transaksi harian Bursa pekan ini sebesar 12,08% menjadi 47,07 miliar lembar saham dari 42 miliar lembar saham pada pekan sebelumnya. Kapitalisasi pasar BEI juga mengalami kenaikan sebesar 1,74% menjadi Rp14.888 triliun dari Rp14.632 triliun pada sepekan sebelumnya.
: Modal Asing Keluar dari SBN dan SBRI Sepekan, Saham Diborong Rp4,5 Triliun
Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) selama sepekan mengalami kenaikan sebesar 0,60% menjadi ditutup pada level 8.099,33 dari 8.051,11 pada pekan lalu. Selain itu, IHSG kembali memecahkan rekor tertinggi sepanjang sejarah atau all time high (ATH) pada Rabu (24/9/2025) yang ditutup pada level 8.126,55.
“Adapun investor asing mencatatkan nilai beli bersih,” kata Sekretaris Perusahaan BEI Kautsar Primadi Nurahmad dalam keterangan tertulisnya pada akhir pekan.
: : Harga Emas Antam di Pegadaian Hari Ini Minggu, 28 September 2025
Nilai beli beli bersih atau net buy asing di pasar saham pada perdagangan sepekan ini mencapai Rp5,09 triliun. Pada perdagangan pekan lalu pun, pasar saham Indonesia mencatatkan net buy asing sebesar Rp3,03 triliun.
Terdapat sejumlah saham yang menjadi incaran asing pada perdagangan sepekan perdagangan terakhir. Saham EMAS misalnya mencatatkan net buy asing sebesar Rp3,1 triliun pada perdagangan sepekan ini.
: : Nilai Tukar Rupiah Sudah Anjlok ke Rp16.738, Intip Ramalan Menkeu Purbaya Saat Kebangkitan
Kemudian, saham PT Amman Mineral Internasional Tbk. (AMMN) mencatatkan net buy asing sebesar Rp986,53 miliar dalam sepekan.
Lalu, saham BRMS mencatatkan net buy asing Rp396,66 miliar serta PT Bumi Resources Tbk. (BUMI) mencatatkan net buy asing Rp313,76 miliar. Selain itu, saham PT Astra International Tbk. (ASII) mencatatkan net buy asing sebesar Rp199,74 miliar dalam sepekan.
Penggiat Pasar Modal Indonesia Reydi Octa mengatakan aliran deras net buy asing dalam beberapa waktu terakhir adalah sebuah lonjakan yang signifikan, meski sepanjang tahun berjalan (year to date/ytd) dana asing masih net sell.
“Artinya minat asing mulai tumbuh di IHSG, tapi belum cukup kuat disebut sebagai tren besar,” kata Reydi kepada Bisnis pada beberapa waktu lalu.
Pendorong utamanya menurutnya secara makro yakni penurunan suku bunga The Fed, Bank Indonesia (BI), serta kinerja fundamental yang baik dari emiten-emiten besar. Ke depannya, apabila momentum terjaga, The Fed dan BI tetap dovish, capital inflow bisa berlanjut.
Senior Market Chartist Mirae Asset Sekuritas Nafan Aji Gusta mengatakan pendorong utama aliran dana asing ke pasar saham Indonesia adalah data pertumbuhan ekonomi Indonesia semester I/2025 yang mencapai 5,12%.
“Kinerja pertumbuhan ekonomi di atas ekspektasi mendorong optimisme bagi investor asing terhadap perekonomian ke depan,” ujar Nafan.
Pemerintah sejauh ini juga berhasil mendongkrak performa ekonomi dalam hal investasi. Dorongan investasi menjadi alternatif saat faktor konsumsi melemah.
“Di sisi lain, emiten-emiten terkait dengan kebijakan suku bunga BI, ada harapan terjadi recovery pada semester II/2025 setelah BI mendorong pelonggaran moneter,” ujarnya.