
Ifonti.com , JAKARTA — Pasar saham Indonesia mencatatkan aliran masuk atau inflow dana asing dengan deras di tengah momen Rebalancing indeks Morgan Stanley Capital International (MSCI). Sejumlah saham menjadi incaran asing seperti PT Barito Renewables Energy Tbk. (BREN) hingga PT Bumi Resources Minerals Tbk. (BRMS).
Berdasarkan data Bursa Efek Indonesia (BEI), pasar saham Indonesia mencatatkan nilai beli bersih atau net buy asing sebesar Rp920,24 miliar pada perdagangan akhir pekan lalu, Jumat (7/11/2025). Pasar saham Indonesia pun mencatatkan net buy asing tinggi dalam sebulan perdagangan terakhir yakni Rp16,46 triliun.
Alhasil, nilai jual bersih atau net sell asing di pasar saham kian menipis menjadi Rp38,32 triliun sepanjang tahun berjalan (year to date/ytd).
: Meneropong Prospek Aliran Modal Asing Usai Rebalancing Indeks MSCI
Terdapat sejumlah saham yang menjadi incaran asing dan mencatatkan net buy asing tinggi dalam sebulan perdagangan terakhir. Saham PT Bank Central Asia Tbk. (BBCA) misalnya mencatatkan net buy asing sebesar Rp3,68 triliun dalam sebulan perdagangan terakhir.
Kemudian, saham PT Telkom Indonesia Tbk. (TLKM) mencatatkan net buy asing sebesar Rp1,91 triliun dalam sebulan dan PT Astra International Tbk. (ASII) mencatatkan net buy asing sebesar Rp1,53 triliun dalam sebulan.
: : Masuk Indeks MSCI Global, Bos BRMS Agoes Projosasmito Bidik Akuisisi Aset
Lalu, saham BREN mencatatkan net buy asing sebesar Rp752,13 miliar dan BRMS Rp365,07 miliar dalam sebulan perdagangan terakhir.
Aliran dana asing masuk dengan deras ke pasar saham Indonesia juga seiring dengan adanya rebalancing indeks MSCI. Seperti diberitakan Bisnis, MSCI baru saja mengumumkan hasil evaluasi berkala indeks pada 5 November 2025. Untuk MSCI Indonesia, saham BRMS dan BREN masuk ke dalam indeks MSCI Global Standard Index.
: : Saham Anyar MSCI Small Caps Index Melesat, DSNG dan RAJA Pimpin Penguatan
Masuknya saham BRMS dan BREN diikuti oleh keputusan MSCI untuk mengeluarkan saham PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk. (ICBP) dan PT Kalbe Farma Tbk. (KLBF) dari daftar indeks MSCI Global Standard Index.
Selain itu, MSCI juga menunjuk enam saham Indonesia untuk masuk dalam kategori MSCI Small Cap Indexes. Mereka adalah PT Dharma Satya Nusantara Tbk. (DSNG), PT Energi Mega Persada Tbk. (ENRG), PT Kalbe Farma Tbk. (KLBF), PT MNC Digital Entertainment Tbk. (MSIN), PT Rukun Raharja Tbk. (RAJA), dan PT Solusi Sinergi Digital Tbk. (WIFI).
Head of Research KISI Sekuritas, Muhammad Wafi mengatakan aliran dana asing mengalir deras ke pasar saham Indonesia dipengaruhi oleh kombinasi faktor global dan domestik. Di global ekspektasi The Fed mulai longgar di 2026.
Dari domestik, stabilitas rupiah, surplus neraca dagang, serta valuasi saham bank jumbo dan blue chip yang sudah murah relatif ke regional.
“Fund flow sampai akhir tahun kemungkinan masih positif, tapi intensitasnya bisa melambat. Asing masih akan memanfaatkan momentum window dressing dan rebalancing akhir tahun,” kata Wafi kepada Bisnis pada Senin (10/11/2025).
Associate Director of Research and Investment Pilarmas Investindo Sekuritas Maximilianus Nico Demus juga menjelaskan sejumlah sentimen menjadi pendorong pembelian saham oleh asing di pasar modal Indonesia.
“Kalau kita bicara sentimen, The Fed sudah pangkas tingkat suku bunga kemarin, dan The Fed akan melanjutkan pertemuan pada Desember mendatang. Sejauh ini, ada potensi yang cukup besar bagi The Fed untuk memangkas kembali tingkat suku bunganya,” kata Nico pada beberapa waktu lalu.
Menurutnya, pemangkasan suku bunga Fed tersebut berpotensi terjadi lagi pada akhir tahun nanti. Lalu, katalis selanjutnya menurut Nico adalah pemangkasan tingkat suku bunga BI Rate pada akhir tahun ini.
Dia menuturkan hal ini akan membuat pasar menjadi semakin menarik, khususnya sektor-sektor yang memiliki koneksi terhadap penurunan tingkat suku bunga. Katalis ketiga, kata dia, sampai saat ini meskipun pertumbuhan ekonomi kuartal III/2025 turun, tetapi angka tersebut masih di atas 5%.
“Harapannya adalah apa yang diberikan Pak Purbaya, Menteri Keuangan terhadap stimulus, semoga sudah mendapatkan hasil pada kuartal keempat ini,” ujarnya.
Di sisi lain, dengan rebalancing indeks MSCI, cukup banyak saham-saham yang memiliki fundamental baik, memiliki potensi valuasi di masa yang akan datang, yang akan menarik banyak investor asing untuk kembali masuk ke pasar saham Indonesia.
“Jadi kami pikir tentu investor asing perlahan tapi pasti, memperhatikan momentum, memperhatikan fundamental saham, memperhatikan potensi valuasi di masa yang akan datang, mereka akan masuk kembali,” kata dia.
_______
Disclaimer: berita ini tidak bertujuan mengajak membeli atau menjual saham. Keputusan investasi sepenuhnya ada di tangan pembaca. Bisnis.com tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan investasi pembaca.