Wall Street bergerak variatif, investor tunggu arah The Fed
Wall Street bergerak variatif saat investor menunggu keputusan The Fed. Dow Jones turun, S&P 500 dan Nasdaq naik tipis. Fokus pada data ekonomi dan kebijakan suku bunga.
Wall Street bergerak variatif saat investor menunggu keputusan The Fed. Dow Jones turun, S&P 500 dan Nasdaq naik tipis. Fokus pada data ekonomi dan kebijakan suku bunga.
IHSG diproyeksikan tetap menguat jelang penutupan 2025, didorong oleh window dressing, sentimen global, serta ekspektasi suku bunga The Fed.
IHSG berpotensi tembus rekor baru mendekati 8.700, didukung saham ASII, WIFI, dan DEWA. Sentimen positif dari The Fed dan Kemenkeu memperkuat pasar.
Harga emas naik akibat ketidakpastian geopolitik Ukraina dan prospek suku bunga The Fed. Emas spot di US$4.070,39 per troy ounce, turun 0,17%.
Harga emas naik 0,2% di tengah ketidakpastian kebijakan suku bunga The Fed. Pelaku pasar menanti data ekonomi AS untuk petunjuk lebih lanjut.
Peluang Santa Claus Rally di IHSG terbuka, namun risiko global seperti kebijakan The Fed dan profit taking bisa menahan laju penguatan pasar saham akhir 2025.
Harga buyback emas Antam naik 58,53% menjadi Rp2.164.000 per gram pada 8 November 2025, didorong ekspektasi pemangkasan suku bunga The Fed.
The Fed khawatir akan pelemahan pasar tenaga kerja AS, tetapi pemangkasan suku bunga The Fed pada Desember belum pasti.
Investor Wall Street bersiap hadapi laporan keuangan pekan ini. Fokus pada kebijakan The Fed, valuasi saham, dan dampak AI. Penutupan pemerintah AS menambah ketidakpastian.
IHSG diproyeksi uji level 8.000 pada 29/10/2025, saham MYOR, LSIP, dan MBMA jadi pilihan. Koreksi harga komoditas dan saham blue chips membebani indeks.