Free Float Saham Naik: Investor Siap? Analisis BEI & OJK
BEI dan OJK mengkaji peningkatan free float saham dari 7,5% menjadi 10% untuk memperdalam pasar. Kenaikan ini butuh dana Rp21 triliun, sementara 15% butuh Rp203 triliun.
BEI dan OJK mengkaji peningkatan free float saham dari 7,5% menjadi 10% untuk memperdalam pasar. Kenaikan ini butuh dana Rp21 triliun, sementara 15% butuh Rp203 triliun.
PT Caraka Reksa Optima, perusahaan terafiliasi pengusaha Haji Robert, tercatat melepas 2,23 juta saham Petrosea (PTRO) pada 25 November 2025.
Happy Hapsoro menjual 50 juta saham BUVA senilai Rp41,95 miliar untuk realisasi keuntungan dan meningkatkan saham free float.
Bursa Efek Indonesia (BEI) berencana menaikkan minimum free float saham menjadi 10% untuk meningkatkan likuiditas pasar.
OJK berencana menaikkan aturan free float saham di BEI dari 7,5% menjadi 25% secara bertahap hingga 2026, untuk menarik lebih banyak investor global.
OJK, SRO, dan Kemenkeu membentuk satgas untuk menertibkan saham gorengan guna mengatasi manipulasi pasar dan meningkatkan transparansi di pasar modal.
OJK berencana menaikkan free float saham dari 7,5% menjadi 10% secara bertahap, dengan target akhir 25% untuk memperdalam pasar modal Indonesia.
IHSG sesi I naik 0,26% ke 8.263,12 usai ekonomi tumbuh 5,04% di Q3/2025. Sebanyak 266 saham menguat, dipimpin COIN, GOTO, dan BRMS.
Sejumlah saham seperti BBCA dan BUKA menguat akibat buyback, namun dampaknya sementara. Buyback meningkatkan EPS dan ROE, tapi bisa menghambat ekspansi bisnis.
Green Era Energy milik Prajogo Pangestu menjual saham BREN senilai Rp827,85 miliar untuk meningkatkan likuiditas pasar pada Oktober 2025.