BI Pangkas Bunga! Insentif Baru Dongkrak Kredit Lebih Murah
Bank Indonesia akan memperkuat insentif makroprudensial untuk mendorong pertumbuhan kredit mulai 1 Desember 2025.
Bank Indonesia akan memperkuat insentif makroprudensial untuk mendorong pertumbuhan kredit mulai 1 Desember 2025.
IHSG diprediksi menguat ke 8.130 didorong ekspektasi penurunan suku bunga BI. Rekomendasi saham: EMTK, UNVR, MAPA. Hindari AKRA karena tren bearish.
IHSG diproyeksikan naik didorong kebijakan fiskal pro-pertumbuhan. Saham TLKM, TOWR, dan BRPT direkomendasikan untuk strategi buy on weakness.
The Fed siap lanjutkan pemangkasan suku bunga tahun ini, meski waspada inflasi. Keputusan didukung mayoritas, dengan proyeksi dua kali pemangkasan lagi.
Bank Indonesia menurunkan suku bunga menjadi 4,75% untuk mendorong likuiditas dan pertumbuhan ekonomi. Kebijakan ini diharapkan memudahkan kredit dan meningkatkan konsumsi.
Penurunan BI Rate ke 4,75% diharapkan mendorong ekspansi ekonomi dan pembiayaan multifinance, meski dampaknya baru terasa dalam beberapa bulan.
BI memangkas suku bunga acuan ke 4,75%, mempengaruhi kupon ORI028 yang diprediksi turun ke 5,5-5,7%.
Permintaan kredit masih rendah meski BI Rate turun, pengusaha wait and see. Suku bunga tinggi dan pemanfaatan dana internal jadi alasan utama.
Ketua The Fed, Jerome Powell, menegaskan tidak ada dukungan untuk pemangkasan suku bunga 0,5%, memilih penurunan moderat 0,25% untuk menjaga stabilitas ekonomi.
Penurunan BI Rate menjadi sentimen positif bagi saham perbankan, terutama bank BUMN. Analis rekomendasikan akumulasi sejumlah saham emiten bank.