Obligasi Tetap Menarik: Peluang Investasi Saat BI-Rate Turun
BI Rate turun, penerbitan obligasi korporasi tetap prospektif di 2025 dengan 140 emisi direncanakan. Suku bunga rendah dorong kebutuhan pembiayaan.
BI Rate turun, penerbitan obligasi korporasi tetap prospektif di 2025 dengan 140 emisi direncanakan. Suku bunga rendah dorong kebutuhan pembiayaan.
IHSG cetak rekor baru di 8.051 meski September Effect, didorong pelonggaran moneter dan reshuffle kabinet. Tren positif diprediksi berlanjut hingga akhir 2025.
Penurunan BI Rate ke 4,75% diharapkan mendorong ekspansi ekonomi dan pembiayaan multifinance, meski dampaknya baru terasa dalam beberapa bulan.
Bank Jago (ARTO) fokus pada profitabilitas meski BI Rate turun jadi 4,75%. Mereka menilai NIM bukan satu-satunya indikator kinerja, dan tetap menjaga pertumbuhan serta profitabilitas.
The Fed dan BI pangkas suku bunga, saham properti dan keuangan melemah, IHSG naik 0,27% didukung saham grup Barito. Risiko aksi jual tetap ada.
BI memangkas suku bunga acuan ke 4,75%, mempengaruhi kupon ORI028 yang diprediksi turun ke 5,5-5,7%.
Dolar AS melemah setelah The Fed memangkas suku bunga 0,25%, sementara euro dan yen menguat. Pemangkasan ini bertujuan menjaga pasar tenaga kerja di tengah perlambatan ekonomi.
IHSG diproyeksi akan bergerak di level support 7.800 & resistance 8.000 pada perdagangan pekan ini di tengah penantian investor atas kebijakan BI & The Fed.
Dolar AS stabil menjelang keputusan suku bunga The Fed, dengan fokus pasar pada kemungkinan pemangkasan 25 bps. Perundingan AS-China juga menjadi sorotan.
Wall Street menanti keputusan The Fed terkait suku bunga minggu ini, dengan ekspektasi pemangkasan 25 basis poin untuk merespons pelemahan pasar tenaga kerja AS.