IHSG Cetak Rekor ATH Baru, DCII, DSSA, hingga ASII jadi Penopang
IHSG cetak rekor baru di 2025, didukung saham DCII, DSSA, dan ASII. IHSG capai level tertinggi 8.355, naik 17,18% ytd. Saham multibagger konglomerat jadi penopang utama.
IHSG cetak rekor baru di 2025, didukung saham DCII, DSSA, dan ASII. IHSG capai level tertinggi 8.355, naik 17,18% ytd. Saham multibagger konglomerat jadi penopang utama.
Nilai aset reksa dana saham turun 20,07% yoy di Agustus 2025 meski IHSG naik 10,6%. Penurunan dipicu turunnya indeks LQ45 dan pergeseran investasi.
Saham Prajogo Pangestu dorong IHSG ke rekor tertinggi 8.257,85 poin berkat aksi korporasi, dengan PT Petrindo Jaya Kreasi Tbk. melonjak 51,88%.
IHSG mencapai rekor tertinggi 8.250,93 pada 9 Oktober 2025, didorong saham besar seperti AMMN dan BBNI. Saham multibagger termasuk DCII dan EMTK.
IHSG berpotensi menguat ke 8.170 didorong kesepakatan dagang RI-Uni Eropa dan stabilitas rupiah. Sentimen positif dari kebijakan fiskal dan The Fed juga mendukung.
IHSG cetak rekor baru di 8.051 meski September Effect, didorong pelonggaran moneter dan reshuffle kabinet. Tren positif diprediksi berlanjut hingga akhir 2025.
IHSG diprediksi bergerak di atas 8.000 pada 19/8/2025. Saham BBNI, CMRY, INKP, dan MAPI direkomendasikan untuk “buy on weakness”.
IHSG berhasil menyentuh rekor all time high (ATH) pada perdagangan intraday di level 8.017,06 sebelum pada akhirnya di tutup di level 7.898,37.