AEI nilai Danantara bisa jadi jangkar baru untuk IPO & likuiditas pasar modal
Danantara Indonesia dinilai dapat menjadi katalis besar bagi peningkatan likuiditas dan pendalaman pasar modal melalui sejumlah peran.
Danantara Indonesia dinilai dapat menjadi katalis besar bagi peningkatan likuiditas dan pendalaman pasar modal melalui sejumlah peran.
BEI mencatat 8 perusahaan besar antre IPO, termasuk Superbank, menyusul emiten baru seperti CDIA dan RATU.
IHSG diproyeksikan tetap menguat jelang penutupan 2025, didorong oleh window dressing, sentimen global, serta ekspektasi suku bunga The Fed.
Akhir tahun 2025, 31 emiten konglomerasi, termasuk Adaro dan Medco, akan membagikan dividen interim senilai Rp11,42 triliun. Ini sinyal positif bagi investor meski prospek 2026 belum jelas.
Bank Indonesia membeli SBN senilai Rp289,9 triliun, mayoritas melalui debt switching, untuk mendukung anggaran pemerintah dan menjaga stabilitas ekonomi.
Bursa Efek Indonesia (BEI) berencana menaikkan minimum free float saham menjadi 10% untuk meningkatkan likuiditas pasar.
OJK, SRO, dan Kemenkeu membentuk satgas untuk menertibkan saham gorengan guna mengatasi manipulasi pasar dan meningkatkan transparansi di pasar modal.
Isyarat The Fed melakukan penghentian kebijakan quantitative tightening (QT) per 1 Desember 2025 menjadi katalis positif bagi aset berisiko seperti kripto
Bank Indonesia membuka akses repo obligasi korporasi untuk memperkuat likuiditas pasar dan mendukung pembiayaan sektor riil, meski ada risiko gagal bayar.
JPMorgan dan Bank of America memprediksi The Fed akan menghentikan kebijakan pengetatan neraca pada Oktober 2025, lebih cepat dari perkiraan sebelumnya.