Deretan Saham Penahan Laju IHSG saat Indeks Kembali Menguat
IHSG menguat 0,47% pada 1-4 September 2025 meski saham besar seperti DCII, BREN, dan BBRI menahan Ifonti.com sell asing capai Rp5,3 triliun sepekan.
IHSG menguat 0,47% pada 1-4 September 2025 meski saham besar seperti DCII, BREN, dan BBRI menahan Ifonti.com sell asing capai Rp5,3 triliun sepekan.
IHSG menguat 0,47% pekan ini, dipimpin CBRE naik 86,60%. Top gainers lainnya: SOSS, POLU, TMPO.
IHSG tetap kokoh meski dana asing keluar, didukung saham DSSA, ANTM, dan AMMN yang menguat. Saham emas naik karena tren harga emas dan ekspektasi suku bunga.
Investor asing menjual saham BBCA senilai Rp4,29 triliun dalam sepekan akibat September Effect, yang dikenal memicu volatilitas pasar saham.
Sepanjang 2025, asing jual bersih BBCA Rp23,3 triliun & BMRI Rp13,2 triliun Namun, potensi inflow asing diprediksi kembali menopang kinerja duo bank jumbo ini.
IHSG anjlok 3,31% pada 1 September 2025, namun Menko Airlangga menegaskan ekonomi RI tetap solid dengan pertumbuhan 5,12% dan PMI di atas 50.
IHSG diproyeksi tertekan akibat demo di Jakarta, tetapi saham big caps seperti BBNI, BBCA, BMRI, dan BBRI tetap direkomendasikan oleh analis.
IHSG diprediksi melemah akibat gejolak politik, namun saham emas dan perbankan seperti BBRI, AMMN, dan BRMS masih prospektif untuk dibeli.
Dana asing keluar Rp1,12 triliun dari pasar saham Indonesia saat demo memanas, menyebabkan IHSG turun 1,53%. Saham BBCA dan BMRI banyak dilego.
IHSG terkoreksi 1,53% ke 7.830,49 akibat gejolak sosial-politik RI. Meski tren kuartal IV biasanya bullish, ketidakstabilan politik bisa menghambat.