IHSG Menguat Ditinggal Asing: Kekuatan Investor Domestik Jadi Penentu?
IHSG tetap menguat meski dana asing keluar, didukung investor domestik yang dominan. Partisipasi lokal mencapai 62%, menahan gejolak pasar saham Indonesia.
IHSG tetap menguat meski dana asing keluar, didukung investor domestik yang dominan. Partisipasi lokal mencapai 62%, menahan gejolak pasar saham Indonesia.
Menkeu Purbaya alirkan Rp200 triliun ke perbankan, diprediksi dorong IHSG uji resistance 7.700. Saham bank besar menguat, sentimen positif pasar.
IHSG menguat 0,47% pada 1-4 September 2025 meski saham besar seperti DCII, BREN, dan BBRI menahan Ifonti.com sell asing capai Rp5,3 triliun sepekan.
IHSG menguat 0,47% pekan ini, dipimpin CBRE naik 86,60%. Top gainers lainnya: SOSS, POLU, TMPO.
IHSG tetap kokoh meski dana asing keluar, didukung saham DSSA, ANTM, dan AMMN yang menguat. Saham emas naik karena tren harga emas dan ekspektasi suku bunga.
Investor asing menjual saham BBCA senilai Rp4,29 triliun dalam sepekan akibat September Effect, yang dikenal memicu volatilitas pasar saham.
Sepanjang 2025, asing jual bersih BBCA Rp23,3 triliun & BMRI Rp13,2 triliun Namun, potensi inflow asing diprediksi kembali menopang kinerja duo bank jumbo ini.
IHSG anjlok 3,31% pada 1 September 2025, namun Menko Airlangga menegaskan ekonomi RI tetap solid dengan pertumbuhan 5,12% dan PMI di atas 50.
IHSG diproyeksi tertekan akibat demo di Jakarta, tetapi saham big caps seperti BBNI, BBCA, BMRI, dan BBRI tetap direkomendasikan oleh analis.
IHSG diprediksi melemah akibat gejolak politik, namun saham emas dan perbankan seperti BBRI, AMMN, dan BRMS masih prospektif untuk dibeli.