Oktober 2025: IHSG Naik? Ini Katalis & Peluang Investasi!
IHSG diprediksi menguat Oktober 2025 didorong efek musiman akhir tahun dan ekspektasi pemangkasan suku bunga The Fed.
IHSG diprediksi menguat Oktober 2025 didorong efek musiman akhir tahun dan ekspektasi pemangkasan suku bunga The Fed.
Sepuluh saham, termasuk CSMI dan TCID, mengalami penurunan tajam pada 29 September – 3 Oktober 2025, meski IHSG naik 0,23% ke 8.118,30.
IHSG naik 0,23% ke 8.118,30, kapitalisasi pasar BEI capai Rp15.079 triliun. Transaksi harian naik, namun nilai transaksi turun 11,24% jadi Rp25,02 triliun.
BEI mencatat 11 perusahaan siap IPO di 2025, fokus pada kualitas. Hingga Q3 2025, 23 perusahaan telah IPO dengan dana Rp15,1 triliun. BEI targetkan 66 IPO baru.
Saham PADI belum keluar dari papan pemantauan FCA BEI karena harga dan likuiditas rendah. PADI berencana rights issue untuk modal kerja dan menambah saham baru.
DPR RI sahkan RUU BUMN, indeks saham BUMN turun 0,26%. RUU ubah 84 pasal, hapus Kementerian BUMN, atur dividen, dan kesetaraan gender.
Saham VKTR Teknologi turun 2,59% setelah suspensi dibuka oleh BEI. Penjualan naik 1,23% di semester I/2025, namun laba bersih turun 68,68% YoY.
Investor fokus pada saham komoditas, dengan EMAS dan BUMI dominasi transaksi.
Investor asing memburu saham EMAS hingga BRMS Ifonti.com buy Rp5,09 triliun, didorong oleh penurunan suku bunga dan pertumbuhan ekonomi Indonesia yang kuat.
BEI sedang mengkaji penyesuaian aturan free float saham untuk menjaga keseimbangan pasar dan mendukung likuiditas.