IHSG Berangsur Pulih, Neraca Dagang Surplus & PMI Manufaktur Jadi Penopang
IHSG pulih didukung surplus dagang RI US$4,2 miliar dan PMI manufaktur ekspansif 51,5. Kondisi politik kondusif turut mendorong perbaikan indeks.
IHSG pulih didukung surplus dagang RI US$4,2 miliar dan PMI manufaktur ekspansif 51,5. Kondisi politik kondusif turut mendorong perbaikan indeks.
IHSG diprediksi melemah akibat gejolak politik, namun saham emas dan perbankan seperti BBRI, AMMN, dan BRMS masih prospektif untuk dibeli.
Dana asing keluar Rp1,12 triliun dari pasar saham Indonesia saat demo memanas, menyebabkan IHSG turun 1,53%. Saham BBCA dan BMRI banyak dilego.
IHSG terkoreksi 1,53% ke 7.830,49 akibat gejolak sosial-politik RI. Meski tren kuartal IV biasanya bullish, ketidakstabilan politik bisa menghambat.
Nilai tukar rupiah dan IHSG jatuh akibat aksi demo dan ketegangan politik, memicu kekhawatiran investor.
Dana asing mengalir ke pasar saham Indonesia didorong pertumbuhan ekonomi yang kuat dan penurunan BI rate. IHSG naik 5,42% dalam sebulan terakhir.
IHSG berusaha mencapai rekor baru di tengah ekspektasi pemangkasan suku bunga The Fed. Analis prediksi IHSG bisa tembus 8.000 jika resistance 8.008 terlewati.
IHSG berisiko koreksi di September 2025 meski aliran dana asing kuat. Sell Ifonti.com mungkin terjadi, namun prospek kuartal III/2025 tetap positif.
Saham properti dan konsumer naik setelah BI turunkan suku bunga jadi 5%, mendorong IHSG menguat 1,03% ke 7.943,83 pada 20 Agustus 2025.
BEI mencatat delapan perusahaan siap IPO di BEI ikuti CDIA hingga COIN, minat investor terhadap IPO tetap tinggi.