Saham big caps TLKM hingga INCO jadi rem tahan pelemahan IHSG sepekan
IHSG melemah 0,83% pada 22-24 Desember 2025, namun saham big caps seperti TLKM dan INCO menahan penurunan dengan kontribusi signifikan.
IHSG melemah 0,83% pada 22-24 Desember 2025, namun saham big caps seperti TLKM dan INCO menahan penurunan dengan kontribusi signifikan.
Sepanjang 22-24 Desember 2025, saham ATAP naik 94,61%, memimpin top gainers meski IHSG melemah 0,83%. Saham lain seperti MGNA dan INCO juga naik signifikan.
Investor asing meningkatkan pembelian saham komoditas di BEI meski IHSG melemah. Saham BUMI dan UNTR di antara yang paling diminati.
IHSG dibuka naik ke 8.607,04 pada 24 Desember 2025, dengan saham BBCA dan INCO menguat meski IHSG sempat melemah. IHSG diprediksi bergerak sideways.
Indeks Bisnis-27 menguat 0,16% ke 555,12 pada 19 Desember 2025, dengan saham NCKL, MYOR, dan DSNG memimpin penguatan.
Indeks Bisnis-27 melemah 0,84% ke 549,14, namun saham BUMI, MIKA, dan KLBF tetap menguat. Sebanyak 7 saham naik, 20 turun pada 13 November 2025.
IHSG diprediksi menguat, cermati saham ARTO, AGRO, INCO, dan RATU. IHSG capai rekor tertinggi, didorong volume pembelian. Target resistance di 8,365-8,390.
BRI Danareksa rekomendasikan saham BBCA, TLKM, INCO, dan AADI untuk Oktober 2025, dengan fokus pada sektor bank, telekomunikasi, dan komoditas.
IHSG diproyeksi akan bergerak di level support 7.800 & resistance 8.000 pada perdagangan pekan ini di tengah penantian investor atas kebijakan BI & The Fed.
BRI Danareksa merekomendasikan saham BBCA, TLKM, ISAT, dan INCO saat kepemilikan asing menurun, membuka peluang investasi di sektor perbankan dan komoditas.