OJK optimistis 2026 jadi tahun ramai IPO dan rights issue
OJK optimis 2026 jadi tahun ramai IPO dan rights issue dengan target 555 efek baru, didukung ekonomi stabil dan minat investor yang meningkat.
OJK optimis 2026 jadi tahun ramai IPO dan rights issue dengan target 555 efek baru, didukung ekonomi stabil dan minat investor yang meningkat.
OJK optimis tren IPO dan rights issue akan meningkat pada 2026 didukung ekonomi stabil dan likuiditas membaik, dengan target dana pasar modal melebihi Rp220 triliun.
IHSG berpotensi tembus 9.000 akhir 2025, namun dibayangi kebijakan The Fed. Investor disarankan buy on weakness pada saham fundamental kuat.
Mandiri Sekuritas optimis IHSG capai 9.000, didorong investor ritel dan sektor konsumer, perbankan, telekomunikasi, ritel, serta pertambangan.
Investor asing Ifonti.com buy atau aksi beli bersih sebesar Rp1 triliun selama sepekan.
BEI dan OJK mengkaji peningkatan free float saham dari 7,5% menjadi 10% untuk memperdalam pasar. Kenaikan ini butuh dana Rp21 triliun, sementara 15% butuh Rp203 triliun.
Danantara berencana berinvestasi di saham dan SBN dengan kriteria ketat, menghindari saham gorengan, dan fokus pada obligasi pemerintah yang likuid.
BEI menargetkan 6 IPO perusahaan lighthouse pada 2026, berharap BUMN berkontribusi. Meski IPO menurun, dana yang dihimpun meningkat 70%.
OJK berencana menaikkan aturan free float saham di BEI dari 7,5% menjadi 25% secara bertahap hingga 2026, untuk menarik lebih banyak investor global.
OJK menargetkan kapitalisasi pasar saham mencapai 70% PDB pada 2025, dengan IHSG mencapai ATH 13 kali. Saat ini, kapitalisasi pasar sudah 69,18%.