IHSG Rekor Lagi! OJK Ungkap Rahasia di Balik Kenaikan

IHSG cetak rekor baru berkat sentimen global positif dan ekonomi domestik stabil, Ifonti.com buy asing Rp12,96 triliun dan 520.000 investor baru Oktober 2025.

IHSG Rawan Profit Taking Akhir Pekan, Cermati Saham ASII hingga MYOR

IHSG berpotensi profit taking akhir pekan, cermati saham ASII, INET, IMJS, dan MYOR. Perhatikan data ekonomi global dan domestik sebagai sentimen pasar.

Target Anyar IHSG 2025 di Tengah Net Sell Investor Asing

Analis optimistis IHSG capai 8.400-8.600 di akhir 2025 Ifonti.com sell asing Rp47,31 triliun. Tantangan global dan domestik masih jadi perhatian.

Masih Ada Peluang Masuk Dana Asing ke Pasar Saham Hingga Akhir 2025

Pasar saham Indonesia berpotensi menarik dana asing hingga 2025, meski tantangan global dan arus modal keluar masih ada. Kebijakan dalam negeri dan stabilitas ekonomi menjadi kunci.

Deretan Kritik Purbaya ke Danantara: dari Kilang, Utang, hingga Dividen BUMN

Menteri Keuangan Purbaya Yudhi Sadewa mengkritik Danantara terkait pengelolaan utang proyek Kereta Cepat dan dividen BUMN yang dialihkan ke SBN.

Prajogo Pangestu Kembali Jual Saham BREN, Raup Rp827 Miliar!

Green Era Energy milik Prajogo Pangestu menjual saham BREN senilai Rp827,85 miliar untuk meningkatkan likuiditas pasar pada Oktober 2025.

Saham Gorengan Diberantas, Insentif Pasar Modal Tertunda? Kata Menkeu

Menkeu Purbaya belum beri insentif pasar modal hingga saham gorengan terkendali, fokus lindungi investor kecil. IHSG dibuka menguat di 8.187.

Kepastian Investasi Danantara Genjot Likuiditas Saham di BEI

Danantara Indonesia berencana meningkatkan likuiditas saham di BEI dengan investasi US$10 miliar, fokus pada proyek strategis dalam negeri dan pasar saham.

IHSG Kebal Shutdown AS? Analisis Ketahanan Pasar Modal Indonesia

IHSG mencetak rekor baru meski ada shutdown AS. Dampak positif terlihat dari apresiasi rupiah dan aliran modal asing. Namun, ketidakpastian bisa memicu risiko.

Danantara Injeksi Likuiditas: Pasar Saham Indonesia Bergairah!

Danantara Investment Management berencana menginvestasikan US$10 miliar untuk memperkuat likuiditas pasar saham Indonesia dan proyek strategis mulai Oktober 2025.