IHSG Cetak Rekor! Saham BREN, CDIA, BBNI, BMRI Terbang Tinggi
IHSG cetak rekor baru di 8.312,57, didorong saham perbankan dan milik Prajogo. Saham ASII, BBNI, BMRI, BBRI, dan BREN berkontribusi signifikan.
IHSG cetak rekor baru di 8.312,57, didorong saham perbankan dan milik Prajogo. Saham ASII, BBNI, BMRI, BBRI, dan BREN berkontribusi signifikan.
IHSG turun 2,22% ke 7.944,28 pada 17/10/2025, tertekan saham konglomerat seperti BRPT dan BREN. Analis prediksi koreksi lanjut, waspadai support 7.913.
Saham konglomerat seperti DSSA dan DCII mencatat lonjakan multibagger tahun ini yang didukung transformasi bisnis dan tren global.
IHSG sesi I naik 0,53% ke 8.182,63, didorong saham Prajogo Pangestu. Saham CUAN, CDIA, dan MLPT memimpin penguatan. Optimisme didukung faktor domestik dan global.
Penguatan IHSG didorong saham teknologi, transportasi, dan konsumsi. GOTO, CPIN, hingga CDIA menjadi kontributor penguatan indeks.
Saham EMAS anjlok 9,34% ke Rp3.300 dua hari usai IPO. Emiten Boy Thohir ini belum mampu meniru CDIA milik Prajogo Pangestu yang ARA beruntun saat debut di BEI.
Sejumlah saham yang melakukan listing atau pencatatan perdana tahun ini mengalami kinerja bervariasi, hingga melesat ribuan persen.
IHSG turun 0,40% ke 7.858,85 pada 22 Agustus 2025, dipengaruhi sektor kesehatan dan energi. Saham BBCA, TLKM, dan CUAN melemah, sementara ASII dan EMTK menguat.
Saham pendatang baru 2025 seperti RATU dan CDIA melonjak hingga 1.555% di BEI. Analis menyarankan waspada terhadap euforia IPO yang bisa berujung depresiasi.
Tujuh perusahaan dari beragam sektor siap IPO di Bursa Efek Indonesia (BEI) mengikuti jejak COIN dan CDIA pada tahun ini. Lantas, bagaimana minat investor?