INET & CBRE Cs: Saham Lapis Dua Penopang IHSG 2025?
Saham lapis kedua seperti INET hingga CBRE telah mengalami penguatan signifikan, berpeluang menopang IHSG hingga akhir tahun ini.
Saham lapis kedua seperti INET hingga CBRE telah mengalami penguatan signifikan, berpeluang menopang IHSG hingga akhir tahun ini.
IHSG mencapai rekor tertinggi di akhir 2025 berkat dukungan investor domestik meski Ifonti.com sell asing. Stimulus pemerintah dan likuiditas lokal jadi pendorong utama.
IHSG mencapai rekor ATH 8.602, mendekati target Menkeu Purbaya 9.000. Lonjakan didorong saham-saham besar dan optimisme ekonomi. Proyeksi IHSG 30.000-35.000 pada 2030.
IHSG berpotensi tembus rekor baru mendekati 8.700, didukung saham ASII, WIFI, dan DEWA. Sentimen positif dari The Fed dan Kemenkeu memperkuat pasar.
IHSG mencapai rekor tertinggi 8.602,13 pada 26/11/2025, dengan saham Happy Hapsoro melonjak. Transaksi mencapai Rp26,65 triliun, dipengaruhi sentimen ekonomi AS.
Di tengah gelaran aksi rights issue, gerak saham INET, CBRE hingga GMFI terpantau beragam. Cek rekomendasinya.
IHSG naik 0,52% ke 8.414,35, mencetak rekor tertinggi baru, sementara RNTH turun 8,45% pada pekan 17-21 November 2025. Kapitalisasi pasar naik 0,49%.
IHSG berpotensi uji level 8.500 didukung perbaikan ekonomi dan stimulus BI. Saham bluechip menarik investor, terutama sektor konsumer, keuangan, dan energi.
Indeks Bisnis-27 naik 0,88% ke 556,31 pada 17/11/2025, didorong saham MAPI, BBCA, PGEO, dan TLKM. IHSG juga menguat 0,55% ke 8.416,88.
Sejumlah saham berpotensi naik akhir 2025 berkat momentum Santa Claus Rally, didorong pelonggaran moneter The Fed dan stimulus domestik.