IHSG Risiko Koreksi, Saham OASA, KJEN hingga GZCO Jadi Jagoan Analis
IHSG diprediksi melemah, saham OASA, KJEN, dan GZCO direkomendasikan analis untuk dibeli, sementara KETR disarankan untuk dijual karena tren bearish.
IHSG diprediksi melemah, saham OASA, KJEN, dan GZCO direkomendasikan analis untuk dibeli, sementara KETR disarankan untuk dijual karena tren bearish.
Saham SPMA, PGLI, TAPG, dan CBRE alami penurunan terbesar pekan ini, meski IHSG turun 0,29%, volume transaksi harian BEI naik 99,35%.
IHSG ditutup turun 0,02% pada 14/11/2025. Saham Grup Bakrie memimpin kenaikan mingguan dengan lonjakan 12,46%, diikuti oleh konglomerasi Happy Hapsoro.
IHSG berisiko koreksi ke kisaran 8.044-8.233 awal pekan ini. Saham BBTN, BSDE, dan MEDC direkomendasikan untuk dicermati oleh MNC Sekuritas.
IHSG diproyeksi rebound pada 16/10/2025, fokus pada saham EMTK, TLKM, dan ACES. IHSG masih di atas level 8.000, meski koreksi berlanjut.
Saham konglomerat besar seperti Haji Isam, Hapsoro, dan Prajogo mengalami penurunan signifikan saat IHSG melemah ke level 7.985,3 pada 15 Oktober 2025.
IHSG berpotensi rebound ke 8.246, cermati saham BBRI, DEWA, ERAA, dan MEDC. Analis rekomendasikan buy on weakness untuk potensi penguatan.
IHSG diprediksi lanjut koreksi karena ketidakpastian ekonomi. Saham pilihan: TOBA, JPFA, WIFI. Fokus pada inflasi China dan AS.
IHSG diprediksi bergerak di atas 8.000 pada 19/8/2025. Saham BBNI, CMRY, INKP, dan MAPI direkomendasikan untuk “buy on weakness”.
IHSG diproyeksi koreksi terbatas di 7.450-7.550. Pantau saham ERAA, BRMS, PGAS, AKRA, dan ISAT.