Oktober 2025: IHSG Naik? Ini Katalis & Peluang Investasi!
IHSG diprediksi menguat Oktober 2025 didorong efek musiman akhir tahun dan ekspektasi pemangkasan suku bunga The Fed.
IHSG diprediksi menguat Oktober 2025 didorong efek musiman akhir tahun dan ekspektasi pemangkasan suku bunga The Fed.
IHSG diproyeksi bertahan di atas 8.000 pada Q4 2025 meski ada depresiasi rupiah Ifonti.com sell asing. JP Morgan revisi target IHSG ke 8.600 dengan potensi arus modal asing.
IHSG mencapai rekor baru meski investor Ifonti.com sell Rp52 triliun. Transaksi harian bursa melonjak, didorong oleh institusi lokal dan kebijakan ekonomi positif.
IHSG diperkirakan bergerak sideways pada pekan depan di kisaran 7.970–8.070 karena minim sentimen baru, dengan saham industri unggul dan properti tertekan.
Reshuffle Kabinet Merah Putih oleh Presiden Prabowo memicu penurunan IHSG 1,28%, terutama karena pergantian Menteri Keuangan Sri Mulyani. Investor cermati kebijakan baru.
IHSG tetap kokoh meski dana asing keluar, didukung saham DSSA, ANTM, dan AMMN yang menguat. Saham emas naik karena tren harga emas dan ekspektasi suku bunga.
JP Morgan memprediksi saham lapis utama akan rebound pada 2026, sementara saham konglomerat naik karena masuk indeks internasional. Pertumbuhan laba diperkirakan pulih 5%-10% tahun depan, didorong belanja pemerintah.
IHSG pulih didukung surplus dagang RI US$4,2 miliar dan PMI manufaktur ekspansif 51,5. Kondisi politik kondusif turut mendorong perbaikan indeks.
IHSG turun 0,27% ke 7.905,76 akibat rencana Patriot Bond 2% oleh SWF Indonesia. Saham BBCA, AMMN, dan PANI melemah, menekan indeks.
Sejumlah saham BUMN naik menjelang Nota Keuangan RAPBN 2026 perdana Presiden Prabowo Subianto. IDX BUMN20 naik 5,29% didukung TLKM, BBRI, dan BMRI.