IHSG All Time High, Intip Deretan Saham yang Sudah Multibagger Ytd
IHSG mencapai rekor tertinggi 8.250,93 pada 9 Oktober 2025, didorong saham besar seperti AMMN dan BBNI. Saham multibagger termasuk DCII dan EMTK.
IHSG mencapai rekor tertinggi 8.250,93 pada 9 Oktober 2025, didorong saham besar seperti AMMN dan BBNI. Saham multibagger termasuk DCII dan EMTK.
BlackRock dan Vanguard mengambil langkah berbeda di saham Astra (ASII) menjelang dividen interim. Vanguard menambah saham, sementara BlackRock mengurangi.
Indeks Bisnis-27 rebound 0,07% ke 515,57 pada 2 Oktober 2025, didorong saham AMRT, BRPT, dan TLKM. IHSG juga menguat 0,34% ke 8.071,08.
Penguatan IHSG didorong saham teknologi, transportasi, dan konsumsi. GOTO, CPIN, hingga CDIA menjadi kontributor penguatan indeks.
IHSG naik 0,73% ke 8.099,33 pada 26 September 2025, didorong oleh saham BRPT dan MBMA. Investor asing beli bersih Rp583,1 miliar, meski tahunan jual bersih Rp53,59 triliun.
Indeks Bisnis-27 dibuka turun 0,10% ke 523,71, meski saham ASII, BRPT, PGAS menguat.
Mirae Asset Sekuritas memproyeksikan IHSG berpotensi tembus 8.246 pada 2025 dengan saham unggulan di sektor otomotif, energi, teknologi, dan konsumer.
BRI Danareksa merekomendasikan saham BBCA, TLKM, ISAT, dan INCO saat kepemilikan asing menurun, membuka peluang investasi di sektor perbankan dan komoditas.
Sejumlah saham big caps seperti BBCA, AMMN hingga TLKM terpantau memuncaki top laggards yang membebani laju IHSG sepekan periode 25 hingga 29 Agustus 2025.
Indeks Bisnis-27 dibuka melemah 0,84% ke 522,79, tertekan koreksi saham bank besar seperti BBCA dan BMRI.