IHSG Sesi I Menguat 0,65% ke 8.604,59 Didorong Saham Prajogo BREN, BRPT, CDIA Cs
IHSG menguat 0,65% ke 8.604,59 pada sesi I, didorong saham Prajogo Pangestu dan saham berkapitalisasi besar, meski bursa global melemah.
IHSG menguat 0,65% ke 8.604,59 pada sesi I, didorong saham Prajogo Pangestu dan saham berkapitalisasi besar, meski bursa global melemah.
Di tengah gelaran aksi rights issue, gerak saham INET, CBRE hingga GMFI terpantau beragam. Cek rekomendasinya.
IHSG sesi I naik 0,21% ke 8.405, didorong saham SRAJ, DSSA, BRPT. Saham perbankan lesu, sementara saham konglomerat dan Hary Tanoe menguat.
IHSG menguat 0,76% ke 7.975 pada setahun pemerintahan Prabowo-Gibran, didorong pemangkasan suku bunga dan rilis data ekonomi AS.
Sejumlah saham big caps seperti AMMN, BMRI hingga BBCA terpantau memuncaki top laggards yang membebani laju IHSG sepekan periode 15 hingga 19 September 2025.
Investor asing menjual saham BBCA senilai Rp4,29 triliun dalam sepekan akibat September Effect, yang dikenal memicu volatilitas pasar saham.
PT Pantai Indah Kapuk Dua Tbk. (PANI) berencana mengakuisisi 44,1% saham PT Bangun Kosambi Sukses Tbk (CBDK) untuk mendukung pengembangan megaproyek PIK2.
IHSG turun 0,27% ke 7.905,76 akibat rencana Patriot Bond 2% oleh SWF Indonesia. Saham BBCA, AMMN, dan PANI melemah, menekan indeks.
Investor asing Ifonti.com buy Rp2,73 triliun di BEI 19-22 Agustus 2025, turun dari pekan sebelumnya. IHSG melemah 0,50%, kapitalisasi pasar turun 0,81%.
IHSG ditutup menguat dekati level 8.000 pada hari ini, Rabu (13//8/2024) didukung oleh penguatan saham big caps seperti DCII, DSSA, TLKM, dan ASII.