IHSG Catat Net Sell Rp1,70 Triliun, BBCA, BBRI & ANTM Jadi Sasaran Jual Asing
IHSG turun 0,77% ke 8.061 Ifonti.com sell asing Rp1,70 triliun. Saham BBCA, BBRI, dan ANTM jadi sasaran jual utama. Koreksi dipicu tekanan jual dominan.
IHSG turun 0,77% ke 8.061 Ifonti.com sell asing Rp1,70 triliun. Saham BBCA, BBRI, dan ANTM jadi sasaran jual utama. Koreksi dipicu tekanan jual dominan.
Prospek properti 2026 cerah berkat diskon PPN dan likuiditas bank, mendukung pertumbuhan pre-sales meski ada risiko NPL. CTRA, PWON, SMRA, BSDE direkomendasikan.
The Fed dan BI pangkas suku bunga, saham properti dan keuangan melemah, IHSG naik 0,27% didukung saham grup Barito. Risiko aksi jual tetap ada.
Saham BSDE mencatatkan reli didorong sentimen kinerja fundamental, penerbitan obligasi, hingga sentimen rencana pembangunan jalur MRT Lebak Bulus–Serpong.
IHSG berpeluang melanjutkan penguatan pada hari ini didukung oleh inflow asing yang masih cukup kuat pada perdagangan sebelumnya.
Michael Widjaja menambah kepemilikan sahamnya di Bumi Serpong Damai (BSDE) dengan membeli 3,29 juta saham senilai Rp3 miliar.
IHSG menguat 0,87% ke 7.926,90 pada 25/8/2025. Saham BBKP, LPKR, dan COIN memimpin kenaikan, masing-masing naik 34,92%, 34,34%, dan 24,61%.
Pemangkasan suku bunga BI memicu optimisme di sektor properti. Saham CTRA, BSDE, dan PWON direkomendasikan beli oleh sejumlah analis.
Saham properti dan konsumer naik setelah BI turunkan suku bunga jadi 5%, mendorong IHSG menguat 1,03% ke 7.943,83 pada 20 Agustus 2025.
IHSG mencetak rekor tertinggi pada 15 Agustus 2025, dengan saham lapis kedua seperti DCII dan WIFI diprediksi masih berpotensi menguat meski volatilitas meningkat.