IHSG Berpeluang Uji Level 8.500, Saham Bluechip jadi Magnet Investor
IHSG berpotensi uji level 8.500 didukung perbaikan ekonomi dan stimulus BI. Saham bluechip menarik investor, terutama sektor konsumer, keuangan, dan energi.
IHSG berpotensi uji level 8.500 didukung perbaikan ekonomi dan stimulus BI. Saham bluechip menarik investor, terutama sektor konsumer, keuangan, dan energi.
IHSG ditutup turun 0,02% pada 14/11/2025. Saham Grup Bakrie memimpin kenaikan mingguan dengan lonjakan 12,46%, diikuti oleh konglomerasi Happy Hapsoro.
IHSG mencapai rekor tertinggi baru di 8.394,59 pada 3-7 November 2025. Sektor infrastruktur dan energi memimpin penguatan, sementara properti melemah.
Saham RISE melonjak 753% YtD karena rencana rights issue, berpotensi menggalang Rp9,7 triliun untuk pengembangan proyek dan pelunasan pinjaman.
Perpanjangan insentif PPN DTP hingga 2027 di sektor properti berpotensi meningkatkan kinerja saham seperti SMRA dan BSDE, meski belum sepenuhnya tercermin di pasar.
Perpanjangan insentif PPN DTP dinilai menjadi katalis positif bagi sektor properti, namun dampaknya belum sepenuhnya tercermin dalam harga saham.
Saham PANI dan CBDK melemah setelah proyek PIK 2 dicabut dari PSN oleh Presiden Prabowo. PANI rencanakan rights issue untuk akuisisi saham CBDK.
IHSG turun 0,77% ke 8.061 Ifonti.com sell asing Rp1,70 triliun. Saham BBCA, BBRI, dan ANTM jadi sasaran jual utama. Koreksi dipicu tekanan jual dominan.
Prospek properti 2026 cerah berkat diskon PPN dan likuiditas bank, mendukung pertumbuhan pre-sales meski ada risiko NPL. CTRA, PWON, SMRA, BSDE direkomendasikan.
The Fed dan BI pangkas suku bunga, saham properti dan keuangan melemah, IHSG naik 0,27% didukung saham grup Barito. Risiko aksi jual tetap ada.