TLKM, INDF, MEDC Jadi Motor Penggerak: Indeks Bisnis-27 Melesat!
Indeks Bisnis-27 naik 1,52% ke 558,14 pada 24/11/2025, didorong oleh saham TLKM, INDF, dan MEDC. IHSG juga menguat 1,85% ke 8.570,25.
Indeks Bisnis-27 naik 1,52% ke 558,14 pada 24/11/2025, didorong oleh saham TLKM, INDF, dan MEDC. IHSG juga menguat 1,85% ke 8.570,25.
Indeks Bisnis-27 naik 0,88% ke 556,31 pada 17/11/2025, didorong saham MAPI, BBCA, PGEO, dan TLKM. IHSG juga menguat 0,55% ke 8.416,88.
IHSG naik 1,84% ke 8.238 pada 21/10/2025, kapitalisasi pasar BEI Rp15.187,50 triliun. 447 saham naik, 232 turun, 135 stagnan.
Menkeu Purbaya menilai koreksi IHSG akibat profit taking wajar terjadi. IHSG turun 2,57% ke 7.915,66, dipengaruhi sentimen global dan aksi broker.
Indeks Bisnis-27 ditutup turun 0,37% ke 513,48, meski saham AMRT, BRPT, dan CTRA menguat. IHSG naik 0,27% ke 8.139, berlawanan dengan tren Indeks Bisnis-27.
IHSG sesi I melemah 0,06% ke 8.113,59. Saham Prajogo Pangestu seperti CDIA dan BRPT menguat, menopang indeks di tengah pelemahan saham perbankan besar.
Indeks Bisnis-27 menguat 0,19% ke 532,57 didorong saham BRPT, SCMA, BRIS, dan BBRI.
FTSE Russell memasukkan saham DSSA, ULTJ, dan CNMA ke indeks baru, namun performa saham ini lesu meski sebelumnya sempat menguat. IHSG diprediksi bervariasi.
Saham rokok GGRM, HMSP, ITIC, dan WIIM melanjutkan reli penguatan pada sesi I perdagangan 17/9/2025, didorong sentimen reshuffle Menkeu dan potensi pelonggaran CHT.
IHSG diprediksi menguat ke 8.025-8.102. Analis rekomendasikan buy on weakness untuk saham EXCL, KLBF, dan NCKL, serta sell untuk BTPS.