Proyeksi Arah Saham BBCA Usai Sentuh Level Terendah 3 Tahun
Saham BBCA turun ke level terendah 3 tahun, namun analis tetap merekomendasikan beli dengan target harga hingga Rp12.000 karena prospek positif sektor perbankan.
Saham BBCA turun ke level terendah 3 tahun, namun analis tetap merekomendasikan beli dengan target harga hingga Rp12.000 karena prospek positif sektor perbankan.
Indeks Bisnis-27 turun 0,27% pada 9/9/2025, saham bank besar seperti BCA dan Mandiri melemah akibat aksi jual.
Musim dividen interim bisa dorong saham big banks seperti BBCA, BBNI, BBRI, dan BMRI yang undervalued untuk naik. Saham high dividend-20 terkoreksi 9,57% YTD.
IHSG sesi I naik 0,53% ke 8.182,63, didorong saham Prajogo Pangestu. Saham CUAN, CDIA, dan MLPT memimpin penguatan. Optimisme didukung faktor domestik dan global.
Direktur BCA Santoso membeli 100.000 saham BBCA untuk investasi, meningkatkan kepemilikannya menjadi 3,269 juta saham. Saham BBCA ditutup di Rp7.525.
BRI Danareksa rekomendasikan saham BBCA, TLKM, INCO, dan AADI untuk Oktober 2025, dengan fokus pada sektor bank, telekomunikasi, dan komoditas.
Indeks Bisnis-27 rebound 0,07% ke 515,57 pada 2 Oktober 2025, didorong saham AMRT, BRPT, dan TLKM. IHSG juga menguat 0,34% ke 8.071,08.
IHSG turun 0,77% ke 8.061 Ifonti.com sell asing Rp1,70 triliun. Saham BBCA, BBRI, dan ANTM jadi sasaran jual utama. Koreksi dipicu tekanan jual dominan.
Indeks Bisnis-27 dibuka turun 0,10% ke 523,71, meski saham ASII, BRPT, PGAS menguat.
IHSG ditutup turun 0,62% ke 8.075,77 pada sesi I hari ini, Kamis (25/9/2025) menjauh dari rekor ATH, ditekan saham LIVE, EMAS, dan SMKM yang masuk top losers.